Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Suhardi, Hampir 4 Tahun Berjuang Lawan Kusta, Sampai Akan Diasingkan ke Hutan

Kompas.com - 06/11/2021, 18:00 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Sudah hampir empat tahun lamanya Suhardi (40) warga Desa Bambangan, Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, terbaring tak berdaya di kamar.

Kondisi tubuhnya juga penuh dengan bekas borok, bahkan jari kakinya ada yang tanggal akibat penyakit menahun yang dideritanya.

"Saya sakit kusta sejak anakku masih SD kelas VI, sekarang dia sudah kelas IX SMP. Biaya dan uang sekolahnya semuanya ditanggung keluarga karena kondisi saya yang seperti ini," ujar Suhardi haru, saat ditemui, Sabtu (11/6/2021).

Baca juga: 71 Warga Asmat Ditemukan Menderita Kusta, 23 di Antaranya Pasien Baru

Aroma amis tercium cukup tajam dari tubuh Suhardi. Ia mengatakan bahwa aroma tersebut tidak seberapa dibandingkan setahun lalu.

Saat itu, tubuhnya penuh nanah yang berasal dari borok akibat banyaknya bilatung yang berdiam di tubuhnya dan memperparah sakitnya.

Masyarakat di kampungnya merasa takut dan tidak ada seorang pun yang mau mendekat karena mereka menganggap penyakit Suhardi akan menular dan membahayakan mereka.

"Semua jijik dengan saya karena memang busuk badan saya. Ulat ulat bermunculan dari kaki sampai dada saya berlubang dan penuh ulat kemarin," lanjutnya.

Baca juga: Penyakit Tertua di Dunia dengan Gejala seperti Panu, Itulah Kusta

Suhardi tidak tahu kapan pertama kali terpapar kusta. Ia hanya tahu beberapa penyakit tiba-tiba datang, begitu istrinya meninggal dunia.

Mulai dari asam urat yang membuat kakinya bengkak, disusul penyakit diabetes, dan perlahan tubuhnya bernanah lalu muncul banyak borok.

"Dokter mendiagnosis penyakit saya ini lepra atau kusta," tegasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Lebong Bengkulu, Warga Terdampak Dihantui Krisis Air Bersih

Banjir Lebong Bengkulu, Warga Terdampak Dihantui Krisis Air Bersih

Regional
Perayaan Waisak 2024 di Candi Borobudur, Ini Rangkaian Acaranya

Perayaan Waisak 2024 di Candi Borobudur, Ini Rangkaian Acaranya

Regional
Puluhan Biksu Thudong Akan Jalan Kaki ke Candi Borobudur dan Muaro Jambi, Apa Tujuannya?

Puluhan Biksu Thudong Akan Jalan Kaki ke Candi Borobudur dan Muaro Jambi, Apa Tujuannya?

Regional
PVMBG Sebut Bom Vulkanik Gunung Ruang Sulut Ancam Pulau Terdekat

PVMBG Sebut Bom Vulkanik Gunung Ruang Sulut Ancam Pulau Terdekat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir di Lebong Bengkulu, 2.712 Masyarakat Mengungsi

Banjir di Lebong Bengkulu, 2.712 Masyarakat Mengungsi

Regional
Menantu Wanita Otaki Begal Mertua di Kendari, ND: Saya Dendam, Tidak Pernah Dianggap Keluarga

Menantu Wanita Otaki Begal Mertua di Kendari, ND: Saya Dendam, Tidak Pernah Dianggap Keluarga

Regional
Pensiunan PLN Nyatakan Siap Maju dalam Pilkada Ende

Pensiunan PLN Nyatakan Siap Maju dalam Pilkada Ende

Regional
Gunung Ruang Erupsi, BMKG Imbau Waspada Potensi Tsunami

Gunung Ruang Erupsi, BMKG Imbau Waspada Potensi Tsunami

Regional
Kecelakaan Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024 di Banten Menurun, Korban Jiwa 7 Orang

Kecelakaan Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024 di Banten Menurun, Korban Jiwa 7 Orang

Regional
Tinggi Kolom Erupsi Eksplosif Gunung Ruang Sulut Capai 3.000 Meter

Tinggi Kolom Erupsi Eksplosif Gunung Ruang Sulut Capai 3.000 Meter

Regional
Gunung Ruang Status Tanggap Darurat, 11.615 Penduduk Harus Mengungsi

Gunung Ruang Status Tanggap Darurat, 11.615 Penduduk Harus Mengungsi

Regional
Skenario Menantu Rencanakan Pembunuhan Mertua di Kendari, Ajak Eksekutor Begal Korban

Skenario Menantu Rencanakan Pembunuhan Mertua di Kendari, Ajak Eksekutor Begal Korban

Regional
2,1 Juta Kendaraan Pribadi Keluar Masuk Jateng Selama Lebaran 2024

2,1 Juta Kendaraan Pribadi Keluar Masuk Jateng Selama Lebaran 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com