Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Jadi Sungai Terkotor di Dunia Tahun 2018, Citarum Kini Membaik dengan Status Cemar Ringan

Kompas.com - 03/11/2021, 12:20 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil memaparkan, pada 2018 saat dilakukan pengukuran kualitas air, Sungai Citarum dalam kondisi cemar berat dengan indeks kualitas air (IKA) sebesar 33,43 poin.

Kala itu, Citarum dinobatkan sebagai sungai paling kotor di dunia. Namun, kini kondisi Citarum mulai membaik. Pada periode 2020-2021, Citarum memiliki IKA sebesar 55 poin dan masuk dalam kategori cemar ringan.

Hal tersebut disampaikan Ridwan Kamil saat menjadi salah satu panelis dalam dialog bertema “Panel Dialogue: Scaling Up Governance and Collaborative Actions In Combinating Marine Plastic Litter Towards Climate Actions In Indonesia”.

Acara dialog itu merupakan bagian dari acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Dunia COP26 yang digelar di Venue Indonesia Pavilion, Glasgow, Skotlandia, Selasa (2/11/2021).

Baca juga: Cara Ridwan Kamil Meyakinkan Investor Belanda

Menurut Ridwan Kamil, pemulihan kondisi Sungai Citarum penting diketahui dunia. Sebab, sungai sepanjang 270 kilometer itu telah menjadi sumber kehidupan bagi 18 juta penduduk yang tersebar di 13 kabupaten dan kota yang dilintasinya.

Sungai terpanjang di Jabar itu juga memiliki peran penting bagi kemakmuran lahan seluas 682.227 hektare (ha) di sejumlah 1.454 desa.

Ridwan Kamil memaparkan, upaya pemulihan Sungai Citarum sebelumnya menargetkan agar kualitas air masuk kategori cemar sedang.

Kini, kualitas air telah masuk kategori cemar ringan yang memungkinkan penggunaan air sungai untuk budidaya ikan air tawar, peternakan, dan mengairi tanaman.

Baca juga: Lewat Citarum Harum, Pemprov Jabar Harapkan Dapat Turunkan Emisi Gas CO2 di Indonesia

Tidak hanya mutu air yang melampaui target, penghijauan lahan kritis di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Citarum juga melebihi target yang ditetapkan pemerintah.

Dipaparkan Ridwan Kamil, saat ini lahan seluas 26.231,24 ha di sepanjang DAS Citarum telah dihijaukan. Padahal, target awal dari pemerintah untuk periode 2021 adalah 15.516,99 ha.

Sementara itu, target penghijauan lahan kritis di sepanjang DAS Citarun untuk periode 2025 adalah 80.174,99 ha.

Adapun penanganan keramba jaring apung juga sudah melebihi target. Semula, pemerintah menargetkan 28.234 unit. Namun kini telah mencapai 33.868 unit.

Baca juga: Di Depan Menko Luhut, Ridwan Kamil Paparkan Progres Citarum Harum

Untuk pengelolaan sumber daya air dan pariwisata, pemerintah menargetkan luas volume dan genangan air mencapai 70 persen. Namun, saat ini pencapaiannya telah menembus 90 persen.

Selanjutnya, perihal pengelolaan sampah, disampaikan Ridwan Kamil, sudah mencapai 2.700 ton per hari.

Sementara itu, dari sisi penegakan hukum, dari 131 kasus pengaduan yang ada, 15 kasus di antaranya telah diputus pengadilan pidana dan 70 di antaranya sudah dikenakan sanksi administrasi.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com