KEBUMEN, KOMPAS.com - Tim dari Kebun Kita Agri Smart mengubah lahan kosong di belakang pendapa Rumah dinas Bupati Kebumen, Jawa Tengah, menjadi sawah dan kebun berisi buah serta sayur-mayur.
Selain itu di lokasi yang sama juga dibuat kolam untuk budidaya ikan.
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto mengatakan, lahan tersebut semula merupakan lahan kosong yang tidak terawat.
"Tadinya tidak terpakai, terbengkelai menjadi sesuatu yang bermanfaat. Ini sangat sejalan dengan program ketahanan pangan yang kita canangkan di masyarakat," kata Arif kepada wartawan, Senin (1/11/2021).
Baca juga: Simpan 3,9 Kilogram Sabu di Rumah Dinas, 2 Pegawai Lapas Palu Dipecat
Dalam kesempatan itu Arif juga menanam padi area perkebunan yang sudah disulap menjadi sepetak sawah. Di lahan tersebut juga ditebar benih ikan belut.
Arif berharap untuk mendukung ketahanan pangan hal yang sama dapat diikuti oleh instansi pemerintahan di bawahnya, baik camat maupun desa.
"Saya ingin ke depan di tingkatan camat maupun desa juga punya program yang sama untuk bisa memanfaatkan lahan kosong di tempat tertentu untuk dijadikan perkebunan dan perikanan, sehingga lahan menjadi lebih produktif," ujar Arif.
Sementara itu, Koordinator Kebun Kita Agri Smart, Moc Samsul Ma'arif menjelaskan, di kebun seluas 20X14 meter tersebut tersedia 41 jenis tanaman jenis holtikultura dan buah-buahan.
Ada juga tanaman pangan seperti jagung dan padi. Kemudian dilengkapi untuk lauknya yaitu ikan lele, gabus dan belut.
"Alhamdulillah semua sudah lengkap, ini sudah cukup untuk menyuplai kebutuhan pangan untuk pendapa. Jadi dengan kebun ini, kebutuhan pangan kita sudah tidak lagi belanja di luar. Karena apa yang kita tanam sudah cukup memenuhi kebutuhan kita sehari-hari," kata Samsul.
Baca juga: Kebiasaan Wali Kota Salatiga Saat Pandemi, Undang PKL ke Rumah Dinas untuk Menjamu Tamu
Menurut Samsul, di kebun tersebut juga tersedia berbagai macam tanaman untuk bumbu dapur, antara lain cabai, lengkuas, kunir, jahe, dan mrica.
"Pupuknya full pakai pupuk organik atau pupuk kandang. Kebun ini mengusung etnik modern, berupa kebun tapi bisa mirip atau didesain semi taman. Terlihat lebih rapi dan modern. Penyiramannya sudah pakai vertigasi atau timer, tidak manual," jelas Samsul.
Di kebun tersebut, tambah Samsul, juga dikembangkan tanaman dataran tinggi seperti golden mama, buah strawberry, tanaman kale untuk obat penyakit kanker, dan ada juga kandang tawon madu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.