Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Harga Bawang Merah Anjlok, Ini Kata Dinas Pertanian Demak

Kompas.com - 01/11/2021, 15:59 WIB
Ari Widodo,
Dony Aprian

Tim Redaksi

DEMAK, KOMPAS.com - Persoalan anjloknya harga bawang merah di tingkat petani Demak Jawa Tengah mendapat sorotan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak.

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Demak Heri Mulyanta menjelaskan, jauh-jauh hari sebelumnya sudah melakukan monitoring ke lapangan untuk memantau kondisi bawang merah yang masih di lahan sebelum beberapa pekan lagi akan dipanen besar-besaran.

Selain itu, bersama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Demak, pihaknya juga terjun ke desa-desa untuk menampung aspirasi petani bawang merah.

"Rabu nanti kami akan mengadakan rapat koordinasi secara terpadu dengan dinas terkait serta staf ahli," ungkap Heri Mulyanta kepada wartawan, Senin (1/11/2021).

Baca juga: Derita Ribuan Petani Demak yang Bakal Tercekik Utang karena Harga Bawang Merah Anjlok

Hasil rakor nantinya akan dibawa ke tingkat provinsi guna penanganan lebih lanjut.

Seperti diberitakan sebelumnya, harga jual bawang merah dari petani hanya mentok sampai Rp 8.000 per kilogram.

Nominal tersebut tidak seimbang dengan harga bawang merah di Pasar Bintoro Demak (1/11/2021), di mana pembeli masih harus merogoh kocek antara Rp 24.000 hingga Rp 25.000 per kilogramnya.

Baik para petani maupun pihak dinas menduga ada permainan harga pada tengkulak.

Sejauh ini, informasi yang dihimpun masih menunjukkan bahwa Jawa Tengah menduduki urutan nomor tertinggi untuk sektor penghasil bawang merah di Indonesia.

"Demak rangking 5 nasional sebagai daerah penghasil bawang merah, dan terbesar kedua di Jawa Tengah," ucap Hari Mulayanta.

Tentunya dengan banyaknya komoditas bawang merah yang terkenal sebagai bumbu serbaguna tersebut perlu ada intervensi terkait stabilitas harga di pasaran.

Baca juga: Cerita Petani di Magetan, Biarkan Bawang Merah Diserang Ulat karena Harga Anjlok di Pasar

Namun, sayangnya, di Demak sendiri belum ada semacam lelang komoditas terpadu maupun asosiasi petani bawang merah yang bisa mengontrol pergerakan perdagangan bawang merah ini.

"Penetapan harga jual bawang merah ditentukan di Pasar Johar Semarang mengingat Jawa Tengah adalah penghasil terbanyak, sehingga daerah lain mengikuti kebijakan harga pasar dari Jateng," tutur Hari Mulayanta.

Di sisi lain, turunnya harga bawang merah di Demak juga akibat surplus. Hasil panen melimpah sementara konsumen masih tetap tidak ada penambahan.

Menurut Hari Mulayanta, solusi sementara yang bisa disampaikan kepada petani yakni dengan menunda jual jika harga masih belum stabil.

Caranya dengan menyimpan bawang merah yang sudah dikeringkan menggunakan Solar Dryer Dome sehingga awet sampai berbulan-bulan, atau bisa juga dengan membuat bawang merah menjadi olahan yakni menjadi bawang goreng ataupun pasta bawang yang memudahkan industri ataupun para ibu rumah tangga dalam membumbui kulinernya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Daging Sapi di Pasar Kebumen Naik Jelang Idul Fitri

Harga Daging Sapi di Pasar Kebumen Naik Jelang Idul Fitri

Regional
Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Regional
Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Regional
Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Regional
Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Regional
Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com