Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Warga Jadi Penambang, Kades di Belitung Kesulitan Cari Pengelola Desa Wisata

Kompas.com - 30/10/2021, 12:51 WIB
Heru Dahnur ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BELITUNG, KOMPAS.com- Desa-desa di Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung, mulai beralih dari daerah tambang menjadi daerah agrowisata.

Salah satunya yang telah memerlihatkan perubahan signifikan yakni Kampong Reklamasi di Desa Selinsing, Kecamatan Gantung.

Di lahan seluas 17,7 hektar hasil reklamasi PT Timah itu, ada kolam budidaya ikan, camping ground, kebun buah hingga ladang pembangkit listrik tenaga surya.

Baca juga: Lulusan SMK Jadi Penyumbang Pengangguran Tertinggi di Bangka Belitung

Namun, pengelolaan lahan yang sedianya diserahkan pada masyarakat setempat terkendala karena saat ini harga timah sedang tinggi.

Kepala Desa Selinsing, Harianto mengatakan, perekrutan untuk pengelolaan tempa wisata Kampong Reklamasi Selinsing telah dibuka sejak beberapa minggu lalu.

Pengumuman dipasang di kantor desa serta disebar melalui media sosial.

"Masih sepi, belum ada yang minat. Ini karena lagi musim timah harganya lagi tinggi," ujar Harianto di Kampoeng Reklamasi, Sabtu (30/10/2021).

Harianto menuturkan, mayoritas masyarakat beralih menjadi penambang timah inkonvensional (TI) karena tergiur penghasilan besar.

Baca juga: Budidaya Lebah di Hutan Lindung Belitung Timur Hasilkan 4 Ton Madu Kelulut Per Bulan

Ia memerkirakan, aktivitas TI yang dilakukan dua orang, bisa menghasilkan 4 sampai 5 kilogram pasir timah per hari.

Timah tersebut kemudian dijual pada kolektor dengan harga Rp 150.000 sampai Rp 200.000 per kilogram.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com