Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerajinan Kain Eco Dyeing Kabupaten Semarang Diminati Pasar Perancis

Kompas.com - 29/10/2021, 22:30 WIB
Dian Ade Permana,
Dony Aprian

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Warga Desa Trayu, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Ricyanto berhasil mengolah dedaunan dan kayu menjadi kerajinan bernilai ekonomi tinggi.

Dia menggeluti kerajinan bernama eco dyeing.

Eco dyeing adalah suatu karya lukis yang dibuat dari bahan alami berbahan dasar kain dan bahan alam sekitar tanpa campuran bahan kimia, sehingga aman dan terasa nyaman untuk dipakai aktivitas sehari-hari.

Kerajinan hasil buah tangan Ricyanto ini diminati pasar Perancis.

"Sebetulnya yang membuat seperti ini sudah banyak, tapi kami mencoba mengembangkan dan melakukan riset agar kualitas produk terus meningkat," jelas Ricyanto kepada wartawan, Jumat (29/10/2021).

Baca juga: Jamu dari Banyumas Raya Didorong Tembus Pasar Timur Tengah

Ricyanto memadukan eco dyeing buatannya dengan bahan serat alami seperti dari serat kayu.

"Kainnya juga yang baik seperti katun dan sutra, bukan campuran plastik ya," ungkapnya.

Daun yang digunakan untuk produksi adalah yang bisa mengeluarkan warna.

"Tidak semua daun bisa mengeluarkan warna. Daun yang akan digunakan diletakan di kain, kemudian digulung dan dipanaskan hingga warna daun berpindah ke kain. Kemudian dibuka dan dikeringkan. Warna yang keluar itu adalah warna alami dan asli, kami tidak menambah warna," papar Ricyanto.

Dengan cara yang alami tersebut, satu produk kain tidak mungkin bisa sama persis satu dengan lainnya.

"Baik dari warna, ukuran daun pasti tidak sama. Kita hanya bisa menggambarkan tema besarnya, tapi tidak bisa sama persis," kata dia.

Ricyanto mencontohkan, warna merah dari daun jati dan cokelat dari kayu akasia.

"Serat dan tulangan daun-daun itu sangat detail dan kuat, sehingga menarik minat orang luar negeri terutama Perancis karena di sana tidak ada daun-daun dari pohon tersebut," jelasnya.

Baca juga: Ratusan Ton Bawang Merah Probolinggo Tembus Pasar Thailand

Menurut Ricyanto, dengan adanya pohon-pohon di kebunnya, maka kontinuitas produksi bisa terjaga.

"Kalau ada pesanan kita bisa memenuhi kebutuhan di Perancis. Kalau dalam negeri kita menjual di Palembang, Jakarta, dan Surabaya serta beberapa kota lain," paparnya.

Harga jual kain eco dyeing aesthetics textile berkisar antara Rp 200.000 hingga Rp 400.000.

Sementara yang berbentuk baju atau kaus, dijual seharga Rp 125.000 hingga Rp 250.000.

"Perawatannya mudah, seperti batik pada umumnya. Mencuci jangan pakai deterjen dan mesin, mending dikucek pakai tangan langsung. Saat dijemur juga dibalik, yang ada bagian polanya jangan kena matahari langsung, serta jangan disetrika dengan suhu yang terlalu panas," kata Ricyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Regional
Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Regional
Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apa Pun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apa Pun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Regional
Isak Tangis Keluarga di Makam Eks-Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Isak Tangis Keluarga di Makam Eks-Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Regional
Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Regional
Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Regional
Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Regional
Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Regional
Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Regional
2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

Regional
Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Regional
PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com