BANDUNG, KOMPAS.com - Mata Aflah Fadlan Prawira berbinar saat namanya menggema di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (27/10/2021). Ia didapuk sebagi atlet Jabar dengan raihan medali terbanyak selama PON XX Papua 2021.
Atas prestasinya itu, atlet renang kelahiran Cirebon 13 November 1997 itu diguyur bonus sebesar Rp 1,78 miliar atas jasanya membawa 6 medali emas, 3 perak dan 1 perunggu ke Tanah Sunda.
Baca juga: Bonus Atlet Jabar Penyabet Medali Diberikan 2 Tahap, Tahun Ini dan Tahun Depan
Bonus itu diserahkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam acara Pengukuhan dan Pelepasan Kontingen Peparnas XVI 2021 Papua.
Medali emas yang ia dapat berasal dari 10 km nomor renang laut, nomor kolam 400 m gaya ganti, 200 m gaya ganti, 400 m gaya bebas, 1500 m gaya bebas dan estafet 4x100 m gaya bebas.
Baca juga: Atlet Lamongan Peraih Emas di PON Papua Dapat Bonus Rp 10 Juta, Perak Rp 7,5 Juta
Lalu ia mendapat perak dari nomor 200 m gaya bebas dan estafet 4x200 m gaya bebas serta 4x100 m gaya ganti. Adapun perunggu ia raih dari nomor 200 m gaya kupu-kupu.
Aflah sempat tak menyangka bonus yang ia dapat sebesar itu. Sebab, sebelumnya ia sudah mengetahui jika kondisi keuangan pemerintah tengah gontai akibat pandemi.
Baca juga: Pulang Bawa Medali PON, Atlet Lampung Dapat Bonus Ratusan Juta Rupiah
"Semula saya enggak mau berspekulasi juga karena saya melihat dari PON sebelumnya saja kalau dapat alhamdulillah, bisa lebih alhamdulillah, kurang juga enggak apa-apa karena sebelumnya Pak Gubernur pernah bilang karena anggarannya dipakai Covid. Tapi ternyata hasilnya lebih dari tahun kemarin jadi ya saya berterima kasih," kata Aflah kepada Kompas.com.
Baca juga: Mustakim, Atlet Asal Klaten Peraih Medali Emas PON Papua, Dapat Bonus Rp 23 Juta
Bonus digunakan untuk bekal masa tua
Tak ingin terlena, Aflah mengaku ingin mengalokasikan hasil kerja kerasnya dengan investasi untuk bekal masa depannya.
"Alhamdulillah ini kan uang besar jadi ya mudah-mudahan bisa dipakai dengan baik gak hanya buat sekarang tapi buat masa depan nanti. Ada alokasi investasi di beberapa tempat jadi bisa berguna di masa depan," akunya.