Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak Ramai Ditangkap, Penagih Utang Pinjol Mulai Ramah

Kompas.com - 27/10/2021, 17:23 WIB
Hendra Cipta,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com – Putra, seorang mahasiswa asal Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar) yang terjerat utang pinjaman online (pinjol) mengaku, sejak ada penindakan polisi, ada perbedaan signifikan dari cara para penagih utang atau debt collector.

“Sejak polisi melakukan penindakan pinjol dan ramai jadi perbincangan masyarakat, para penagih utang itu mulai lembut,” kata Putra kepada wartawan, Rabu (27/10/2021).

Menurut Putra, para penagih utang lewat telepon tak lagi menggunakan kata-kata kasar. Bahkan, ada dari mereka menyarankan membayar utang pokoknya saja.

“Sekarang mereka, kalau nagih lewat telepon, tidak menekan saya dengan bahasa kasar. Cukup bayar pinjaman pokoknya. Bunganya tidak usah dibayar,” ungkap Putra.

Baca juga: Terjerat Utang Pinjol 12 Juta, Mahasiswa Ini Mengaku Awalnya Ingin Cari Modal

Selain itu, belakangan ini, rutinitas penagih utang juga tidak terlalu sering. “Dulu tiap 5 menit selalu ada yang menelpon. Pernah saya sehari tidak pegang handphone,” ujar Putra.

Diberitakan, Putra meminjam uang Rp 1 juta. Namun dalam tiga bulan, utangnya menjadi Rp 19 juta atau naik 19 kali lipat.

Putra menceritakan, pertamakali meminjam uang di pinjol sekitar Juni 2021.

Saat itu, Putra membuka akun aplikasi sharing like di internet. Karena butuh modal, Putra mengajukan pinjaman online.

"Saya pinjam Rp 1 juta. Tak lama diajukan pinjaman itu cair,” ungkap Putra.

Baca juga: Cerita Mahasiswa Terjerat Pinjol, 3 Bulan Utang Melonjak 19 Kali Lipat

Awalnya Putra sempat membayar utang itu dari penghasilan yang dia dapatkan. Namun, tak lama aplikasi tempat dia menghasilkan uang tutup, pembayarannya mulai macet.

Setelah pembayaran macet, terang Putra, dia membayar utang dibantu orangtuanya, saat ini utangnya masih tersisa Rp 12 juta.

Namun Putra mengaku sudah menyerah untuk melanjutkan pembayaran, makanya dalam waktu dekat, akan membuat laporan ke Polda Kalbar.

"Saya sudah bayar sebagian, sekarang sisa utang saya Rp 12 juta. Dalam waktu dekat ini, saya akan melapor ke polisi untuk meminta perlindungan dan menyelesaikan masalah pinjaman online ini,” ungkap Putra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Regional
Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Regional
Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Regional
Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Regional
Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Regional
Aduan Tarif Parkir 'Ngepruk' di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Aduan Tarif Parkir "Ngepruk" di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Regional
Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Regional
Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Regional
5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Regional
Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Regional
Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Regional
Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com