Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Aceh Singkil Berkomentar soal Anjing Canon yang Mati

Kompas.com - 26/10/2021, 10:51 WIB
Abba Gabrillin

Editor

Sumber Antara

ACEH, KOMPAS.com - Bupati Aceh Singkil Dulmusrid berkomentar soal anjing canon yang mati setelah dievakuasi oleh petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

Dulmusrid memastikan bahwa tidak ada satu pun petugas Satpol PP di daerah itu yang menyiksa anjing saat penertiban di sebuah resort di Pulau Banyak.

“Terhadap tudingan adanya penyiksaan hewan saat dilakukan evakuasi seekor anjing di lokasi wisata Pulau Banyak, itu sama sekali tidak benar,” kata Bupati Dulmusrid yang dihubungi Antara dari Meulaboh, Aceh, Senin (25/10/2021).

Baca juga: Satpol PP Aceh Singkil Bantah Tuduhan Menyiksa Anjing Canon hingga Mati

Ia mengatakan, upaya penertiban hewan di kawasan wisata Pulau Banyak, dilakukan secara persuasif, berperikemanusiaan dan sudah menerapkan standar operasional yang berlaku.

Menurut dia, sebelum dilakukan penindakan oleh petugas dengan cara mengevakuasi anjing, pemerintah setempat, termasuk Pemerintah Aceh dan pihak kecamatan sudah berupaya melakukan sosialisasi terhadap adanya larangan keberadaan anjing di lokasi wisata.

Bahkan, menurut dia, pemerintah daerah melalui pihak kecamatan di Pulau Banyak juga sudah melakukan teguran beberapa kali kepada pemilik resort agar tidak membiarkan anjing berkeliaran di lokasi wisata.

Namun, imbauan tersebut tidak diindahkan oleh pemilik resort.

“Anjing tersebut sebelumnya ditangkap guna dipindahkan ke Singkil, supaya hewan tersebut tidak ada di lokasi wisata,” kata Dulmusrid.

Baca juga: Satpol PP Aceh Singkil Menduga Anjing Canon Mati akibat Stres

Meski sudah lama dilakukan sosialisasi, termasuk memberikan teguran, namun pemilik anjing tersebut tidak mengindahkan imbauan dari pemerintah daerah.

Menurut dia, anjing canon yang mati setelah dievakuasi itu selama ini sangat mengganggu setiap tamu yang datang ke lokasi wisata.

Selain berbadan besar, menurut Bupati, anjing tersebut juga membuat pengunjung takut, sehingga kemudian dilakukan pemindahan.

“Jadi, tidak ada penyiksaan hewan seperti yang dituduhkan,” kata Dulmusrid.

Baca juga: Soroti Kisah Canon yang Viral, Hotman Paris Ajukan Permohan Ini pada Kapolda Aceh

Dulmusrid juga menegaskan bahwa penindakan hewan liar dilakukan sebagai upaya untuk memaksimalkan wisata halal di daerah itu.

Selain larangan adanya anjing di lokasi wisata, menurut dia, Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil juga mengimbau setiap wisatawan yang datang ke daerah tersebut agar berpakaian sopan, bersih, dan menciptakan suasana nyaman bagi pengunjung lain, termasuk bagi pelaku usaha di daerah itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Regional
Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Regional
Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Regional
Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Regional
Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Regional
Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com