KOMPAS.com - TM (39), salah satu warga Bandung, Jawa Barat adalah salah satu korban pinjaman online.
Ia kerap diteror hingga depresi dan nyaris bunuh diri. TM juga sempat dirawat di rumah sakit karena kondisi kesehatannya menurun karena kerap menerima teror.
Sementara itu di Kabupaten Kulonprogo, Sunardi menyusun ribuan batu hingga menjadi bangunan serupa candi.
Hal tersebut ia lakukan di bukit kecil tepi Sungai Progo yang disebut Gunung Dayakan. Ia menyusun batu di lingkungan bekas tambang agar rapi dan terkesan tidak membosankan.
Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca Kompas.com dan berikut lima berita populer Nusantara selengkapnya:
Usai dibanting, FA sempat kejang-kejang dan harus mendapatkan perawatan medis di RS.
Terkait rencana untuk mempidanakan Brigadir NP, FA mengaku masih berkoordinasi dengan penaseht hukumnya.
"Untuk masalah laporan pidana itu masih kita bicarakan antara saya dengan pendamping hukum saya," ujarnya kepada wartawan di Mapolda Banten, Kamis (21/10/2021).
Terkait hukuman yang diberikan kepada Brigadir NP, ia mengapresiasi dan menilai sudah sesuai dan berharap kekerasan serupa tak terjadi lagi.
"Saya berharap insiden yang saya alami menjadi insiden terakhir yang dilakukan aparat kepolisian terhadap semua unjuk rasa baik di daerah Banten maupun di seluruh Indonesia," tandasnya.
Baca juga: Ditanya soal Rencana Pidanakan Brigadir NP, Ini Jawaban Mahasiswa yang Dibanting Polisi Saat Demo
Awalnya TM tengah membutuhkan uang dan menemukan sebuah aplikasi pinjol. Ia kemudian mencoba mengajukan dana pinjaman sebanyak tiga kali, awalnya sebesar Rp 1,2 juta.
Pinjaman tersebut sudah ia lunasi. TM kemudian mengajukan pinjaman dana kedua sebesar Rp 1,6 juta.
Namun saat pinjaman ketiga sebesar Rp 2,6 juta, TM tak dapat mengembalikan uang tersebut lantaran belum ada dana untuk mengembalikan utangnya.