JOMBANG, KOMPAS.com - Mendikbud-Ristek Nadiem Makarim meminta pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah tidak dibatasi.
Hal itu diungkapkan oleh Bupati Jombang Mundjidah Wahab, usai bertemu dengan Nadiem di Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Kamis (21/10/2021).
Baca juga: Sentuhan Kemanusiaan Mas Menteri Nadiem Makarim
Mundjidah mengungkapkan, dalam pertemuan singkat itu, Nadiem menyampaikan agar pelaksanaan PTM di sekolah dapat segera digelar penuh tanpa ada pembatasan kapasitas maupun waktu.
Dia menjelaskan, saat ini pembelajaran tatap muka di Kabupaten Jombang dilaksanakan secara bergiliran dengan kapasitas maksimal 50 persen dari jumlah siswa.
Dalam sehari, siswa dibagi dalam dua gelombang dan masuk secara bergilir.
Waktu belajar di sekolah, dibatasi maksimal 4 jam untuk setiap gelombang.
"Mas Menteri mengharapkan untuk (pembelajaran) tatap muka, supaya jangan dibatasi. Kasihan kalau anak-anak masih dibatasi," kata Mundjidah di Pesantren Tebuireng Jombang.
Baca juga: Mendikbud Ristek: Siswa di NTB Semangat Ikuti PTM Terbatas
Mundjidah menuturkan, pihaknya segera menyiapkan skema PTM yang tidak membatasi kehadiran siswa, namun tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Skema tersebut dipastikan tetap menjunjung prokes, seperti memakai masker, cuci tangan, serta menjaga jarak.
PTM tanpa ada pembatasan ditargetkan bisa digelar pada Januari 2021.
"Insya Allah Januari nanti bisa penuh, sudah bisa tatap muka semua. Sekarang kan masih bergiliran," ujar Mundjidah.
Keyakinan Mundjidah bisa menggelar PTM penuh pada Januari, merujuk pada kondisi kasus Covid-19 aktif yang sudah turun drastis.
Selain tren kasus Covid-19 yang melandai, pencapaian vaksinasi juga sudah di atas 75 persen.
Baca juga: Kisah dari Dapur Umum Jamu Penambah Imun di Jombang, Gotong Royong Warga dan Relawan