BANGLI, KOMPAS.com - Warga tiga desa di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, terisolasi akibat gempa magnitudo 4,8 yang menerjang wilayah Bali pada Sabtu (16/10/2021) dini hari.
Satu-satunya jalur darat yang menghubungkan wilayah Kintamani menuju Kota Bangli tertimbun material longsor dampak gempa bumi.
Ketiga desa tersebut adalah Desa Trunyan, Desa Abangsongan, dan Desa Abang Batudinding yang dihuni oleh ratusan kepala keluarga (KK).
"Transportasi warga saat ini tidak bisa melalui darat, karena memang berdasarkan pengamatan kami ada empat titik longsoran dari Bukit Abang yang menutup jalur dari Desa Abang Batu Dinding sampai ke Desa Trunyan, dengan material yang cukup banyak seperti pasir dan batuan besar," ujar Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli, Ketut Agus Sutapa seperti dikutip dari Antara, Sabtu.
Baca juga: Usap Wajah Lionel untuk Terakhir Kali, Ibu Korban Gempa Bali Menangis Terisak-isak
Ia mengatakan, hingga Sabtu sore, akses jalan belum dapat dibuka, karena sejumlah kendala seperti cuaca yang kurang mendukung, serta kondisi tanah yang masih labil.
Pembukaan jalan dikhawatirkan dapat membahayakan keselamatan tim yang akan membersihkan material longsor.
"Tadi saya sudah di lokasi bersama teman-teman untuk melakukan pembersihan jalur. Namun tiba-tiba ada material dan bongkahan batu besar dari atas, sehingga personel dan alat berat yang sudah disiapkan tidak dapat melanjutkan pembersihan," kata Ketut.
Baca juga: 3 Orang Tewas akibat Gempa Bali, Salah Satunya Balita
Selama jalur darat tertutup longsor, warga tiga desa yang terisolasi dapat menggunakan moda transportasi air melalui Danau Batur.
"Mudah-mudahan, besok pagi kondisi cuaca dan tanah sudah stabil, sehingga kami bisa bekerja secara maksimal dan jalur yang tertutup material longsor bisa kembali dilalui oleh masyarakat," ujar Ketut.
Baca juga: 6 Fakta Gempa Karangasem Bali, Sumber Gempa hingga Dampak Korban Jiwa
Pada peristiwa gempa bumi di Bali, sebanyak dua orang warga di Desa Trunyan, Bangli, meninggal dunia akibat tertimbun material longsor.
Selain itu, menurut data BPBD Provinsi Bali, terdapat satu orang korban meninggal dunia dari wilayah Kabupaten Karangasem.
Ketut menambahkan, pihaknya meminta seluruh masyarakat agar tetap waspada terhadap gempa susulan.
"Kami imbau masyarakat agar tetap selalu waspada terhadap seluruh potensi bencana, tidak hanya gempa bumi, namun bencana lainnya juga. Secara operasi, kami juga tidak mengungsikan warga secara terpusat di lokasi pengungsian, karena setelah terjadi gempa tadi pagi, mereka melakukan evakuasi secara mandiri di tempat-tempat yang lebih aman," ujar Ketut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.