Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Capaian Vaksinasi 80 Persen, PTM Terbatas di Wonogiri Bakal Digelar Pekan Depan

Kompas.com - 15/10/2021, 21:14 WIB
Muhlis Al Alawi,
Dony Aprian

Tim Redaksi

WONOGIRI, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Wonogiri memutuskan menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas bagi seluruh satuan pendidikan di bumi gaplek mulai Senin (18/10/2021).

Kebijakan PTM terbatas diberlakukan setelah Kabupaten Wonogiri masuk PPKM level dua.

“Wonogiri sudah dinyatakan level 2 dan capaian vaksinasinya sudah 80 persen. Atas kondisi ini pemerintah memiliki kewajiban untuk mengambil kebijakan baru. Salah satunya kebijakan menggelar PTM mulai Senin (18/10/2021) mulai SD, SMP hingga SMA,” kata Bupati Wonogiri, Joko Sutopo kepada wartawan, Jumat (15/10/2021).

Baca juga: PTM Terbatas di SMPN 2 Panggang Dihentikan karena 3 Siswa Positif Covid-19

Pria yang akrab disapa Jekek itu mengatakan, sebelum diputuskan menggelar PTM, Pemkab Wonogiri sudah menggelar rapat koordinasi dengan pihak terkait.

Rapat membahas kesiapan infrastruktur dinas pendidikan, pihak sekolah untuk penerapan PTM mulai pekan depan.

Dari rapat itu, kata Jekek, seluruh sekolah menyatakan kesiapannya untuk menggelar PTM.

Salah satu kesiapan itu mulai dari sarana protokol kesehatan seperti tempat cuci tangan, mengatur bangku berjarak hingga memastikan siswa memakai masker.

“Internal sekolah bertanggung jawab bahwa PTM ini prokes betul-betul terpenuhi,” ungkap Jekek.

Tak hanya itu, Jekek memastikan seluruh guru, siswa SMP dan SMA yang mengikuti PTM semuanya sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Baca juga: Bupati Jekek Izinkan Sekolah Gelar PTM Terbatas di Wonogiri

Jekek mengatakan, siswa yang datang mengikuti PTM tetap dibatasi sesuai aturan PPKM level 2.

Sesuai Inmedagri, satuan pendidikan yang menggelar pembelajaran tatap muka terbatas dengan kapasitas maksimal 50 persen.

Khusus untuk siswa SD, kata Jekek, siswa yang belum divaksin tetap diperbolehkan mengikuti PTM. Namun diperlakukan pembatasan jumlah siswa yang masuk dan jam pelajarannya.

Untuk monitoring diserahkan kepada masing-masing sekolah. Pasalnya, kepala sekolah dan guru sudah mengetahui hal yang harus dilakukan bila ditemukan kasus Covid-19 saat PTM terbatas.

“Para guru dan kepala sekolah sudah mendapatkan pembekalan dari satgas yang cukup sebelum menggelar PTM,” kata Jekek.

Kendati demikian, satgas Covid-19 tingkat kecamatan dan kelurahan tetap proaktif memantau jalannya PTM di masing-masing wilayahnya.

Terkait seragam, Jekek tidak mewajibkan siswa mengenakan baju baru saat mengikuti PTM.

Siswa yang seragamnya kekecilan bisa mengenakan baju biasa asalkan rapi.

Ia menambahkan, bila ditemukan klaster penularan di sekolah maka PTM di sekolah lain tetap jalan. Hanya saja, untuk sekolah yang terjadi klaster dihentikan sementara kegiatan PTM.

“Kita akan melakukan lokalisir pada sekolah dan melakukan penanganan sesuai SOP yang ada,” tutur Jekek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com