Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggaran Terbatas, Pemkot Ambon Tutup RS Lapangan Covid-19

Kompas.com - 15/10/2021, 19:35 WIB
Priska Sari Pratiwi

Editor

Sumber Antara

Kompas.com - Pemerintah Kota Ambon menutup rumah sakit lapangan khusus Covid-19 imbas anggaran yang terbatas sekaligus mengurangi beban untuk membayar biaya sewa.

"Idealnya memang rumah sakit lapangan tidak ditutup, tetapi hal ini memberatkan bagi kita karena terus membayar sewa, sementara tidak ada lagi pasien yang dirawat," kata Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy dilansir dari Antara, Jumat (15/10/2021).

Pemkot Ambon sejak September lalu telah menutup empat rumah sakit lapangan yakni Hotel Wijaya, Everbright, Garuda Inn dan LPMP seiring meningkatnya angka kesembuhan pasien Covid-19.

Baca juga: Kecelakaan Maut Tewaskan 3 Orang di Ambon, Sopir Mobil Avanza Jadi Tersangka

Meski demikian, Richard mengatakan, telah membuat komitmen dengan hotel dan penginapan.

Jika kasus Covid-19 kembali naik, maka rumah sakit lapangan akan kembali dibuka.

"Tetapi kita berdoa semoga tidak ada lagi kasus, situasi semakin membaik agar seluruh kegiatan bisa terlaksana dengan normal," ujarnya.

Ia mengakui penutupan seluruh rumah sakit lapangan memberikan indikasi kuat bahwa perkembangan kasus Covid-19 di Ambon semakin terkendali dan menurun jauh.

Baca juga: Kebakaran di Ambon Hanguskan Warung Makan hingga Kios BBM, Uang Tunai Rp 18 Juta Ikut Terbakar

Penurunan kasus terlihat dari tingkat kesembuhan COVID-19 di Kota Ambon, tingkat terkonfirmasi pasien sebanyak 8.854 orang, sembuh 8.651 orang, dirawat 39 orang dan meninggal dunia sebanyak 164 orang.

Kota Ambon saat ini masuk dalam zona kuning atau risiko rendah pada peta risiko penyebaran Covid-19 di Provinsi Maluku, setelah sebelumnya berada di zona oranye (risiko sedang).

Richard mengingatkan, walaupun Ambon sudah masuk zona kuning, penerapan protokol kesehatan tetap harus menjadi komitmen, disertai pelaksanaan vaksinasi.

"Mari kita tetap menerapkan protokol kesehatan 5M, sambil mengikuti vaksinasi guna mencapai kekebalan kelompok," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com