BANJARMASIN, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Selatan (Kalsel) merilis kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tahun 2021.
Kepala BPBD Kalsel, Mujiyat mengatakan, selama tahun 2021, angka kasus karhutla di Kalsel menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya.
"Angka kasus karhutla di Kalsel dari tahun ke tahun mengalami penurunan," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kalsel, Mujiyat dalam keterangan yang diterima, Jumat (15/10/2021).
Baca juga: Gugatannya Ditolak, PT Pranaindah Gemilang Harus Bayar Ganti Rugi Karhutla Rp 238,6 M
Terus menurunnya kasus karhutla, kata Mujiyat, dikarenakan Pemprov Kalsel mengambil langkah cepat sebagai antisipasi dini.
Salah satu langkah cepat dalam penanganan karhutla di Kalsel adalah pengadaan helikopter water bombing untuk pemadaman karhutla yang sulit dijangkau melalui jalur darat.
"Karena kita sudah belajar dari kenyataan dan kejadian sehingga kita koordinasikan dan percepatan bantuan dari pusat menurunkan helikopter dalam penanganan di medan yang berat untuk dijangkau oleh armada darat," jelasnya.
Masih kata Mujiyat, bantuan pengadaan helikopter dari pusat sudah diadakan sebelum masuknya musim kemarau di Kalsel.
"Tahun ini, pengadaan helikopter jauh lebih cepat dari tahun sebelumnya, dengan kehadiran helikopter di Kalsel otomatis kita akan cepat merespons operasionalnya," ujar Mujiyat.
Baca juga: Penegak Hukum Akui Sulit Ungkap Korporasi Terlibat Karhutla
Selain antisipasi dini pengadaan helikopter water bombing, turunnya angka kasus karhutla di Kalsel juga sedikit banyak dibantu oleh intensitas hujan yang terus turun sepanjang tahun.
"Di tahun 2021 ini dibanding tahun kemarin sekarang mengalami penurunan karena kondisi cuaca dalam posisi kemarau basah," terangnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.