KOMPAS.com - Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali meletus pada Kamis (14/10/2021) pukul 17.11 WIT.
Gunung api itu mengeluarkan asap putih dengan tinggi kolom abu mencapai 800 meter di atas puncak.
Baca juga: Erupsi Gunung Ile Lewotolok, Tercatat 6 Kali Letusan dalam Sehari
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok Stanislaus Ara Kian mengatakan, ketiggian material erupsi gunung cukup tinggi sore itu.
"Untuk erupsi materialnya sore ini cukup tinggi. Beberapa waktu lalu sempat mencapai 700 meter dan sore ini mencapai sekitar 800 meter," kata Stanislaus seperti dikutip dari Antara, Kamis.
Stanislaus menjelaskan, jika diukur dari permukaan laut, tinggi kolom abu letusan itu mencapai 2.223 meter.
Menurutnya, kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Erupsi juga terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 13 mm dan durasi kurang lebih 32 detik.
"Saat ini gunung dalam keadaan status level III atau siaga," katanya.
Akibat letusan itu, Stanislaus meminta masyarakat di sekitar gunung dan pengunjung tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak/kawah gunung.
Masyarakat Desa Jontona diminta mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk awan panas dari bagian tenggara puncak.
Warga juga diminta mewaspadai bahaya abu vulkanik yang mengakibatkan gangguan pernapasan. Masyarakat di sekitar Gunung Ile Lewotolok diminta menyiapkan masker penutup hidung dan mulut.
Baca juga: 4 Fakta Terkini Erupsi Gunung Ile Lewotolok di NTT, 16 Kali Letusan dan Terdengar Suara Dentuman
Pos pemantau, katanya, selama ini tetap siaga dan memantau untuk memastikan semburan abu yang membahayakan masyarakat.
"Kami juga mengimbau agar seluruh pihak menjaga suasana di Pulau Lembata tetap kondusif, tidak menyebarkan narasi bohong dan tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Ili Lewotolok yang tidak jelas sumbernya," kata Stanislaus Ara Kian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.