Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kita Harus Menunjukkan Keindahan Alam dan Budaya Danau Toba ke Dunia..."

Kompas.com - 14/10/2021, 07:51 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerja sama dengan Kompas Group menggelar Konferensi Internasional “Heritage of Toba: Natural and Cultural Diversity” pada 13 Oktober 2021 secara online dan offline

Sejumlah pemberi sambutan dalam acara ini setuju jika Danau Toba merupakan situs warisan budaya yang diakui UNESCO, yang indah pemandangan alamnya, dan juga indah budaya masyarakatnya. 

Untuk itu, Danau Toba pun terus didorong jadi destinasi wisata bertaraf internasional, terutama setelah pandemi Covid-19 usai. 

Baca juga: Membangun Danau Toba, Situs Warisan Dunia yang Luar Biasa, Menjadi Destinasi Wisata Internasional dan Berkelanjutan

Danau Toba sebagai destinasi wisata super prioritas, diakui UNESCO

Pembicara pertama adalah Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Luhut Binsar Panjaitan yang diwakili oleh Asisten Deputi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Kemenko Marves Kosmas Harefa.

Kosmas yang hadir secara virtual mengatakan, Danau Toba saat ini telah ditetapkan oleh Presiden sebagai destinasi pariwisata super prioritas.

Baca juga: 9 Tahun Berjuang, Kaldera Toba Akhirnya Diakui UNESCO Global Geopark

 

Selain itu, sidang dewan eksekutif United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) ke-209 pada 7 Juli 2020 di Paris akhirnya mengakui Kaldera Toba masuk dalam UNESCO Global Geopark (UGG). Pengakuan ini adalah perjuangan panjang sejak diusulkan pada 2011. 

"Kita berupaya semaksimal mungkin, perjuangan ini tidak sia-sia. Penetapan tersebut menjadi momentum penting Danau Toba mendapatkan ekspose skala internasional. Menjadikan Danau Toba memiliki potensi besar mendatangkan wisatawan, baik nasional maupun internasional, tentunya setelah pandemi Covid-19 ini berakhir," katanya, Rabu (13/10/2021).

Baca juga: Danau Toba: Asal-usul, Legenda, dan Foto-foto Keindahan yang Tak Terbantahkan

Membangun wisata Danau Toba usai pandemi 

Harapan berakhirnya pandemi dan banyaknya pelancong yang datang, menurut Kosmas, akan mendatangkan manfaat yang sebesar-besarnya untuk upaya pelestarian lingkungan, budaya dan ekonomi masyarakat lokal.

Sementara pemerintah, salah satu upaya yang dilakukan bersama pihak-pihak terkait adalah mendorong percepatan pembangunan infrastruktur pariwisata seperti akses jalan, pelabuhan, bandara, atraksi wisata, bahkan yang sering luput misalnya toilet. 

Baca juga: Andaliman Si Merica Batak, Rempah Khas Danau Toba yang Tembus Pasar Jerman

"Kita harus menunjukkan kepada warga dunia tentang nilai-nilai sosial seperti gotong royong yang tercermin dalam kolaborasi para pemangku kepentingan untuk pembangunan pariwisata. Kami tidak dapat melakukannya sendirian karena pembangunan pariwisata bersifat multi dimensi dan multi sektoral," ucapnya. 

Pihaknya berharap, sinergi dan kolaborasi selalu terjaga agar pembangunan destinasi pariwisata super prioritas Danau Toba dapat terus berjalan dan pandemi Covid-19 dapat terus dikendalikan.

Baca juga: Mencicipi Cita Rasa Buah Dalam Kopi di Kawasan Perbukitan Danau Toba

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com