Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan Korban pada Peringatan 19 Tahun Bom Bali, Dapat Layanan Kesehatan Berkelanjutan dari Pemerintah

Kompas.com - 12/10/2021, 20:41 WIB
Ach Fawaidi,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

BALI, KOMPAS.com - Suyanto (56), satu dari sekian banyak korban Bom Bali I yang berhasil selamat dan bangkit melewati masa sulit.

Pada momen peringatan 19 tahun Bom Bali 2002 yang jatuh pada Selasa (12/10/2021), ia menaruh harapan besar kepada pemerintah untuk membantu para korban mendapat layanan kesehatan berkelanjutan.

"Kami sebagai korban langsung, sampai hari ini masih tetap memerlukan bantuan layanan kesehatan untuk secara continue melakukan check up terhadap bagian organ tubuh kami yang terluka pada saat itu," kata Suyanto saat menghadiri peringatan 19 tahun Bom Bali di Kuta, Selasa.

Baca juga: Mengenal Ground Zero di Jalan Legian Kuta, Monumen Kemanusiaan untuk Mengenang Tragedi Bom Bali I

Ingatannya kembali mengenang kejadian 19 tahun silam tersebut. 

Kala itu, Suyanto masih menjadi salah satu pegawai di Sari Club, tempat terjadinya bom Bali selain Paddy's Pub dan satu bom yang meledak di dekat Konsulat Amerika Serikat, Denpasar. 

Ia terkena pecahan kaca hingga menyebabkan luka cukup dalam.   

Setalah 19 tahun berlalu, Suyanto mengaku masih tetap melakukan kontrol pemeriksaan pada tubuh yang cedera akibat luka tersebut. 

"Kami tidak tahu sampai kapan bagian tubuh kami yang diberi transplantasi bisa kami pakai, untuk itu kami mohon dapat diberikan (layanan kesehatan) hingga batas usia kami kelak," kata dia.

Baca juga: Kilas Balik Bom Bali 2002, 19 Tahun Silam Ledakan Dahsyat Guncang Kuta dan Denpasar

Selain itu, Suyanto berharap, pemerintah juga aktif memberikan bantuan layanan psikologi. Ia juga berharap layanan psikologi diberikan kepada anak-anak korban bom Bali

"Untuk anak-anak kami yang dahulu masih kecil dan sekarang sudah menjadi dewasa untuk dapat diberikan bantuan konsultasi bersama-sama sehingga mereka juga bisa hidup dengan mental yang lebih baik," ucapnya.

Meski begitu, Suyanto tetap mengapresiasi pemerintah yang telah memberikan hak kompensasi korban bom Bali pada Desember 2020.

"Walau dengan penantian yang panjang hingga 18 tahun akhirnya kami sebagai korban terorisme masa lampu bisa menerima hak kompensasi," tuturnya.

Di tempat yang sama, Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Hasto Atmojo Suroyo menegaskan bahwa korban tindak pidana terorisme memang berhak mendapatkan kompensasi.

Hal itu sesuai dengan peraturan perundang-undangan sebagaimana disebutkan dalam UU Nomor 31 Tahun 2014 yang diperkuat dengan UU Nomor 5 Tahun 2018.

“Pembayaran kompensasi berlaku surut sejak terjadinya peristiwa bom Bali 2002 dan secara simbolis diserahkan langsung oleh bapak Presiden Republik Indonesia pada 16 Desember 2020 terhadap 215 korban dengan total nilai kompensasi sebesar Rp 39,2 miliar,” ungkap Hasto.

Baca juga: Korban Bom Bali Kecam Usulan Fadli Zon soal Pembubaran Densus 88

Namun, lanjut dia, dibandingkan beban penderitaan para korban yang harus ditanggung selama seumur hidup, jumlah kompensasi tersebut tentunya tidak seberapa artinya.

Meski tak menjelaskan lebih detail terkait layanan kesehatan yang disinggung Suyanto, Hasto menuturkan, LPSK tetap akan berkomitmen memberikan kompensasi sebagai wujud nyata tanggung jawab negara dalam memberikan rasa keadilan kepada para korban.

“Mudah-mudahan dengan adanya pembayaan kompensasi ini dapat dijadikan sebagai secercah harapan untuk dapat memulihkan kehidupan para korban,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

Regional
Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Regional
Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com