Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Universitas Jember Mulai Kuliah Tatap Muka untuk Mahasiswa Angkatan 2020, Ini Alasannya

Kompas.com - 11/10/2021, 14:46 WIB
Bagus Supriadi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Universitas Jember mulai menggelar kuliah tatap muka terbatas pada Senin (11/10/2021).

Kegiatan perkuliahan hanya untuk mahasiswa angkatan 2020. Keputusan itu diambil karena mahasiswa angkatan 2020 belum pernah mengikuti kuliah tatap muka.

Baca juga: Diminta Konsultasi ke Khofifah karena P-APBD Terlambat, Begini Jawaban Bupati Jember

Keputusan ini sesuai dengan arahan Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek, Nadiem Makarim melalui Surat Edaran Ditjen Dikti nomor 4 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka Tahun Akademik 2021/2022.

“Namun untuk kali pertama ini, hanya mahasiswa angkatan tahun 2020,” kata Wakil Rektor I Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni Universitas Jember,Slamin melalui keterangan tertulis, Senin.

Slamin menjelaskan, keputusan kuliah tatap muka terbatas diambil setelah melihat perkembangan kasus Covid-19 di tingkat regional maupun nasional.

“Awalnya ada rencana mahasiswa angkatan tahun 2020 dan 2021 yang akan mengikuti perkuliahan tatap muka terbatas, sebab mereka belum pernah sekalipun ke kampus,” papar dia.

Namun, keputusan itu tak diambil setelah mendengar pertimbangan dan masukan beberapa pihak, khususnya dari Tim Tanggap Darurat Kesiapsiagaan Bencana Covid-19 Universitas Jember.

Universitas akhirnya memutuskan hanya mahasiswa angkatan 2020 yang diizinkan kuliah tatap muka.

Sedangkan kuliah bagi mahasiswa angkatan 2021 tetap secara daring karena masih berupa teori atau pengantar. Materi tersebut masih bisa disampaikan dengan kuliah daring.

Ia menambahkan, mahasiswa angkatan 2020 yang akan mengikuti perkuliahan tatap muka terbatas wajib mendapatkan izin orangtua dan sudah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis kedua.

“Mahasiswa yang berasal dari luar Jember kami sarankan melakukan karantina mandiri dan melakukan tes swab baik antigen atau PCR sebelum hadir di perkuliahan,” tambah Slamin.

Teknis kuliah tatap muka, setiap kelas hanya boleh diisi 50 persen dari total kapasitas ruangan. Waktu kuliah tatap muka dibatasi maksimal 60 menit.

Baca juga: Bupati Jember Temui Menteri Luhut, Ajukan Tambahan Vaksin

Setiap kelas juga wajib dilengkapi fasilitas pendukung seperti televisi dan kamera untuk perkuliahan hybrid. Selain itu, harus ada hand sanitizer.

Setiap bulan, Tim Tanggap Darurat Kesiapsiagaan Bencana Covid-19 Unej akan melakukan screening dan evaluasi ke semua fakultas dan Pascasarjana agar tidak terjadi penyebaran Covid-19 di kampus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com