Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sang Ayah yang Anaknya Diduga Gabung NII Sejak Masuk SMP, Menolak Sekolah dan Dibaiat Gurunya Sendiri

Kompas.com - 09/10/2021, 18:19 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - M (49), seorang ayah di Garut menceritakan awal mula ia mengetahui jika anaknya diduga bergabung ke Negara Islam Indonesia (NII).

Menurutnya sang anak bergabung sejak dua tahun lalu atau saat masih duduk di kelas 1 SMP.

Kala itu sang anak mengikuti sebuah pengajian. Namun sejak mengikuti pengajian tersebut, perilaku sang anak mulai berubah.

Ia menjadi pendiam dan sering mengurung diri di kamar. Bahkan ia juga pernah tak mau melanjutkan sekolah dengan alasan sekolah tak menjamin ia sukses.

“Alasannya, orang sukses itu enggak sekolah juga bisa, sekolah bukan jaminan sukses,” kata M menirukan ucapan anaknya, Kamis (7/10/2021) saat ditemui di kantor Kelurahan Sukamenteri, Kecamatan Garut Kota.

Baca juga: 5 Hal soal Kemunculan NII di Garut, Diduga Baiat 59 Anak

Terbongkar karena kecelakaan motor

Ilustrasi kecelakaanAUTOACCIDENT Ilustrasi kecelakaan
Semua cerita dan baiat serta penyebab perubahan sang anak selama dua tahun terbongkar saat anaknya mengalami kecelakaan.

Saat ini sang anak kecelakaan saat membawa motor milik ayahnya. Ia tak berani pulang karena takut dimarahi.

Setelah M terus menghubungi anaknya lewat telepon, akhirnya anaknya pun pulang.

Setibanya di rumah, sang anak bercerita selama dua tahun mengikuti kelompok pengajian setelah Mukhlis menanyainya.

Baca juga: Gerakan NII di Garut, Diduga Baiat 59 Anak, Terbongkar Usai Seorang Anak Kecelakaan Motor

“Awalnya dia tidak membuka, tapi setelah kejadian kecelakaan, waktu itu bawa motor saya, akhirnya kebongkar,” kata M.

Menurut M, sang anak mengakui jika ia pernahbaiat oleh gurunya. Baiat sendiri menurut anaknya adalah baiat hijrah.

“Baiat hijrah katanya, dari Islam kita seperti biasa, dia bilang Islam kita nih gelap, jadi hijrah ke tempat yang terang, NII itu, menurut versi mereka NII itu terang,” katanya.

M pun melaporkan kasus yang dialami anaknya ke Majelis Ulama Indonesia, Kecamatan Garut Kota.

Termasuk melaporkan perubahan anaknya yang mengkafirkan kelompok lain.

Baca juga: 59 Anak di Garut Diduga Dibaiat Gabung NII

Surat pernyataan kembali ke NKRI

Ilustrasi Indonesia, bendera merah putihShutterstock Ilustrasi Indonesia, bendera merah putih
Aceng Amirudin, Sekretaris MUI Kecamatan Garut Kota mengaku telah mendengan adanya pengajian baiat di Kelurahan Sukamenteri, Kecamatan Garut Kota dari pengurus MUI kabupaten.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com