Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik "Hattrick" Emas Atlet Binaraga Sumbar Iwan Samurai di PON, Ada Utang yang Melilit

Kompas.com - 09/10/2021, 15:30 WIB
Perdana Putra,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Di balik kegembiraan Muswar Iwan atau yang lebih dikenal Iwan Samurai meraih emas cabang olahraga binaraga kelas 75 kilogram di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, ada cerita pilu.

Iwan telah tiga kali berturut-turut meraih medali emas di PON. Hattrick emas itu dimulai sejak PON 2012 Riau, PON 2016 Jawa Barat, dan PON 2021 Papua.

Perjuangan pria berusia 44 tahun itu untuk meraih emas juga berat. Sejumlah pengorbanan dilakukan demi mengharumkan nama Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) di ajang PON.

Sebelum PON Papua, Iwan harus berutang dengan menggadaikan mobilnya agar mendapatkan biaya untuk mempersiapkan diri bertanding di pesta olahraga terbesar di Indonesia itu.

"Binaraga ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Butuh suplemen dan nutrisi yang harganya tidak sedikit. Satu bulan itu, saya menghabiskan Rp 25 juta pada persiapan PON Papua," kata Iwan yang dihubungi Kompas.com, Sabtu (9/10/2021).

Iwan menceritakan, petaka ekonominya berawal dari pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia dan Sumbar dua tahun terakhir.

Usaha gym yang digelutinya mati suri karena tutup selama pandemi. Ia pun tak memiliki pemasukan dari usaha itu. Padahal, Iwan harus membayar cicilan dari usaha gym yang digelutinya.

"Saat buka usaha gym itu saya berutang. Tiap bulan bayar Rp 10 juta. Tapi sejak pandemi, usaha saya tutup. Tidak ada pemasukan sehingga kesulitan membayar cicilan," kata Iwan.

Baca juga: Projo Laporkan Dugaan Korupsi pada Kasus Surat Sumbangan Gubernur Sumbar

Petaka berlanjut, kontrak Iwan di Pemerintah Kota Sawahlunto diputus sejak awal tahun ini. Iwan pun harus kehilangan pendapatan sebesar Rp 4 juta per bulan.

"Di Pemko Sawahlunto saya mendapatkan honor Rp 4 juta per bulan. Tapi sejak awal tahun ini tidak lagi dapat," kata Iwan.

Kondisi ekonomi Iwan tambah morat-marit karena harus menghidupi keluarganya dan mempersiapkan diri menghadapi PON Papua.

Beruntung Iwan mendapat sponsor sebuah suplemen sehingga bisa mendapatkan pemasukan untuk biaya hidup keluarga.

"Karena kondisi saya itu ada sponsor suplemen yang mau membantu. Itu yang membantu saya. Tapi soal utang tetap saya pusing," jelas Iwan.

Keinginan mempertahankan tradisi emas

Sekitar empat bulan jelang PON Papua, Iwan memutar otak untuk kembali bersinar di pesta olahraga tersebut.

Medali emas yang diraih pada dua edisi PON sebelumnya jadi pemacu. Iwan ingin menorehkan namanya untuk mendapat medali emas di PON Papua. 

"Tekad saya saat itu adalah mempertahankan emas yang sudah dua periode PON saya raih. Saya harus latihan ekstra keras," kata Iwan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Regional
Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Regional
Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Regional
Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com