Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunga Tabebuya Bikin Surabaya Jadi Warna-warni, Ini Sederet Fakta soal Tanaman Tersebut

Kompas.com - 06/10/2021, 09:52 WIB
Ghinan Salman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Tanaman tabebuya saat ini menjadi salah satu ikon baru di Kota Surabaya.

Pohon peneduh ini kembali bermekaran dan menghiasi jalan-jalan protokol di Kota Pahlawan.

Warna-warni bunga tabebuya juga mempercantik jalan-jalan protokol di Kota Pahlawan.

Bunga-bunga itu bermekaran dengan warna yang berbeda-beda di setiap pohonnya. Ada yang berwarna putih, kuning, merah muda, dan magenta.

Suasana Kota Surabaya pun sekilas tampak seperti di Negeri Samurai, Jepang, yang banyak ditumbuhi bunga sakura.

Baca juga: Ini Sanksi bagi Warga yang Coba-coba Merusak Tabebuya di Surabaya

Bunga mekar di musim kemarau

Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya Anna Fajriatin mengatakan, umumnya tanaman bernama latin Handroanthus chrysotrichus itu mekar di musim kemarau.

"Mekarnya memang di musim panas. Sedangkan ketika musim hujan, bunganya mulai berkurang (gugur) dan berganti daun," kata Anna saat dikonfirmasi, Rabu (6/10/2021).

Menurut dia, bunga tabebuya sebenarnya bisa bermekaran sepanjang tahun.

Karena pohon tersebut, pada prinsipnya mampu beradaptasi dengan segala kondisi cuaca.

Namun, puncak mekarnya bunga tabebuya ini hanya terjadi pada saat musim kemarau.

"September-Oktober adalah puncak tabebuya bermekaran. Sekarang ini kan sudah mulai hujan, meskipun tidak sering ya. Tapi semakin banyak hujan, bunganya mulai berguguran. Karena pada prinsipnya, bunga tabebuya ini lebih doyan di cuaca panas," ujar Anna.

Baca juga: Simak, Cara Menanam dan Merawat Pohon Tabebuya

Ia menjelaskan, pohon yang berasal dari Brasil, Amerika Selatan, ini disebut memiliki ketahanan hidup yang tinggi.

Tabebuya juga bisa tumbuh di berbagai jenis tanah dan tahan dalam kondisi kekeringan.

"Pohonnya juga kuat. Selama ini insya Allah kuat. Bisa tumbuh di jenis tanah apa pun asalkan daerah tersebut daerah tropis," ujar Anna.

Baca juga: Taman Hutan Raya dan Kebun Raya Mangrove di Surabaya Siap Dibuka, Pemkot Tunggu Regulasi Inmendagri

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

Regional
Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Regional
Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com