Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ishaq Zubaedi Raqib
Mantan Wartawan

Ketua LTN--Infokom dan Publikasi PBNU

Awalnya, Imam Syafi'ie adalah Maliki: HMI Vs PMII di Muktamar NU

Kompas.com - 06/10/2021, 09:51 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sebuah keniscayaan

BAGI nahdliyin, bermazhab adalah keniscayaan. Dalam perjalanan menjadi hamba yang "hamba" bagi Tuhannya, manusia mencari jalan termudah, terpendek dan termungkin sesuai syari'ah.

Itulah yang disebut ijtihad. Maka, bermazhab bagi warga NU adalah puncak "ijtihad" mereka untuk menerjemahkan amar Allah SWT dalam praksis sehari-hari. Bermazhab, dengan begitu adalah pilihan logis.

Dengan skema ini, sejumlah pendiri mahzab fiqih, aqidah, pemikiran dan siyasah dalam Islam, membangun postulat keberagamaan.

Termasuk ketika Imam Syafi'ie meletakkan dasar mazhab dan manhaj fiqihnya. Ia meramunya dari sebanyak mungkin alat istidlal.

Untuk keperluan itu, ia melakukan rihlah ilmiyah. Bertemu dan berguru kepada banyak ulama. Saat usia 13 tahun, Imam Syafi'ie, sudah dikirim ibunya ke Madinah. Berguru kepada ulama besar, Imam Malik.

Dua tahun lebih, ia menjadi penganut dan pembela mazhab yang didirikan gurunya, Imam Malik bin Anas.

Pada periode itu, ia sepenuhnya Malikiyun alias bermazhab Maliki. Murid kebanggaan gurunya. Penerjemah paling fasih soal fiqih Maliki. Hingga akhirnya, ia meneruskan rihlah ke Irak, berguru pada murid-murid Imam Hanafi.

Di pondok Imam Hasan As Syaibani, Imam Syafi'ie memperkaya khasanah keilmuannya dengan menguasai fiqih a la mazhab Imam Hanafi. Di fiqih ini, ia benar-benar di derajat par excellence.

Pergolakan pemikiran dalam mengompilasi pandangan, filosofi, dan alat-alat istidlal, dengan begitu, juga merupakan keniscayaan, sebagaimana dalam menentukan mazhab pilihan.

Imam Syafi'ie meneguhkan mazhabnya sendiri setelah menemukan dan memastikan titik-titik mana dari pandangan para gurunya yang mungkin bisa disambung menjadi simpul-simpul mazhab.

Baginya, berguru kepada banyak ulama adalah absolutelly needed sebelum sampai kepada magnum opus-nya: inilah Mazhab Syafi'ie.

Bercermin kepada Masyayikh

Adakah relevansi sketsa perjalanan keilmuan Imam Syafi'ie ini dengan konteks dinamika elite nahdliyin menjelang muktamar NU ke-34, 23-25 Desember 21021 mendatang di Lampung?

Ada dan sangat kuat.

Di NU, bersanad adalah mutlak. Semutlak mereka bersanad kepada para masyayikh dan muassis jam'iyyah.

Bagi mereka, Imam Syafi'ie adalah cermin besar, tempat mematut diri dalam beragama. Begitu pula cara mereka bersikap atas dawuh para kiai, alim, ulama dan habaib di lingkungan mereka.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Regional
Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Regional
Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Regional
Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Regional
Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Regional
Aduan Tarif Parkir 'Ngepruk' di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Aduan Tarif Parkir "Ngepruk" di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Regional
Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Regional
Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Regional
5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Regional
Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Regional
Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Regional
Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com