Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 di Jember Menurun, Tak Ada Pasien Covid-19 di Tempat Isoter

Kompas.com - 06/10/2021, 07:28 WIB
Bagus Supriadi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Jember terus menurun setiap hari.

Bahkan, tempat isolasi terpusat (Isoter) pasien Covid-19 tingkat kabupaten di Hotel Kebonagung, Kecamatan Patrang, sudah tidak ada penghuninya.

Baca juga: Capaian Vaksinasi Covid-19 Baru 26 Persen, Jember Naik PPKM Level 3

“Sudah tidak ada masyarakat yang menjalani isoter di sana,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Jember dr Lilik Lailiyah saat konferensi pers, Selasa (5/10/2021).

Tempat isoter tersebut sudah tidak ada penghuninya sejak 3 Oktober 2021. Penghuni terakhir tempat isoter itu merupakan pekerja migran Indonesia yang menjalani isolasi selama 10 hari.

Pekerja migran itu diizinkan pulang setelah dinyatakan negatif Covid-19.

Pemkab Jember berharap warga yang terpapar Covid-19 tetap dirawat di tempat isoter.

Harapannya, agar tidak ada warga terpapar Covid-19 menjalani isolasi mandiri. Hal itu dilakukan untuk mencegah munculnya klaster keluarga.

Lilik menambahkan, tenaga kesehatan dan relawan yang bertugas di tempat isoter itu akan dialihkan menjadi vaksinator guna meningkatkan capaian vaksinasi di Jember.

“Akan kami alihkan ke vaksinator atau tukang suntiknya,” jelas dia.

Lilik mengaku jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Jember terus menurun setiap harinya. Pada Senin 4 Oktober 2021, jumlah kasus baru hanya tiga orang. Sedangkan pasien yang sembuh 11 orang dan tidak ada pasien meninggal.

Baca juga: Satu Keluarga Tinggal di Poskamling Pindah ke Rumah Warga, Dinsos Jember: Dipastikan Kebutuhannya Tercukupi

Kemudian, pada 3 Oktober 2021, kasus baru Covid-19 hanya tiga orang, sembuh 10 orang, dan tak ada yang meninggal.

Meski kasus menurun, dinas kesehatan tetap meminta masyarakat agar selalu menjalani protokol kesehatan pencegahan virus corona. Seperti memakai masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com