BLORA, KOMPAS.com - Seorang anggota TNI bernama Edi Ekatantra sukses menyalurkan hobinya di sela-sela aktivitas menjalankan tugas.
Pria berpangkat Peltu tersebut menyalurkan hobi membuat tongkat komando yang mampu diminati oleh berbagai macam kalangan.
Kepada Kompas.com, Edi menceritakan awal mula menyisihkan waktu untuk membuat tongkat komando dari berbagai macam kayu.
"Awal mula bikin tongkat komando itu saya sudah berkali-kali bisnis tapi terpuruk, nah kemudian saya punya ide untuk membuat tongkat komando yang pertama untuk adik saya waktu belum menjabat sebagai komandan tapi sudah mau menjabat jadi komandan, setelah itu saya bikin kan dan dipakai setelah jadi komandan," ucap Edi saat ditemui di kediamannya, Kunden, Blora, Senin (4/10/2021).
Baca juga: Kisah Sukses Kelompok Tani di Semarang Ekspor Beras Organik ke Timur Tengah, Harga Lebih Stabil
Kerajian yang mulai ditekuninya sejak 2018, rupanya mendapatkan respons positif dari berbagai macam pihak.
Bahkan, tongkat komando yang dibuatnya tersebut sampai juga ke telinga pucuk pimpinan TNI ataupun pucuk pimpinan Polri.
"Saya pernah beberapa kali membikinkan Panglima TNI, Kapolri ya itu yang datang ke sini stafnya, ada juga kadang ajudannya yang kontak langsung, tapi kalau untuk beliau-beliau sudah dipasrahkan sama staf-stafnya," kata Edi.
Pria yang bertugas di Kodim 0721/Blora tersebut mengaku banyak mendapatkan pesanan dari berbagai daerah untuk membuat tongkat komando.
"Untuk pesanan kami saat ini sudah hampir seluruh provinsi se-Indonesia ada semua, dari kalangan TNI AD, kepolisian, kejaksaan, angkatan laut, angkatan udara, bahkan ada beberapa orang sipil untuk koleksi," ujar Edi.
Menurut dia, mereka yang sudah memiliki tongkat komando tersebut mengaku puas dengan hasil kreasi yang dibuatnya itu.
"Banyak pimpinan-pimpinan yang WhatsApp atau ketemu langsung menyampaikan dari beberapa koleksi beliau-beliau itu, yang paling rapi katanya itu pekerjaan dari kami, jadi presisi, juga rapi, sehingga dipakai antara berat logam dengan kayunya itu seimbang ketika dipegang," jelas Edi.
Baca juga: Cerita di Balik Warga Samarinda Ramai-ramai Adang Truk Saat Hauling Batubara
Dalam membuat satu tongkat komando diperlukan waktu sekitar 10 hari sampai satu bulan pengerjaan. Itupun apabila dirinya dalam mood yang sedang bagus.
"Semua pesanan terkesan semua karena saya setiap melakukan pekerjaan saya itu harus merasakan dengan hati, jadi semua pemesan itu tidak sembarangan saya bikinkan, jadi kalau pas hati saya mood ya saya kerjakan, kalau belum ya saya lebih baik mundur daripada tergesa-gesa tapi hasilnya kurang memuaskan," terang dia.
Dalam membuat tongkat komando, Edi memerlukan bahan dasar dari berbagai macam kayu. Mulai gembol kayu jati, kayu stigi, kayu kalimosodo, kayu gaharu, hingga kayu dewandaru.
Ada juga beberapa kayu yang didatangkan dari rekanan dan para komunitas kayu-kayu langka untuk selanjutnya dibuat menjadi tongkat komando.