BANYUWANGI, KOMPAS.com - Dinas Pariwisata Banyuwangi menyebut jumlah wisatawan terus mengalami peningkatan sejak dibuka pada Jumat 10 September lalu.
Pekan pertama dibuka, jumlah wisatawan ke obyek wisata di Banyuwangi mencapai 6.000 orang.
Pekan kedua meningkat menjadi 15.000 per pekan dan pekan ketiga ini sudah di angka 22.000 kunjungan.
"Tren kenaikan kunjungan ke destinasi ini meningkat tiap pekannya," kata Kepala Disbudpar Banyuwangi MY Bramuda, Senin (4/10/2021).
Ia mengatakan, wisatawan yang berkunjung banyak dari luar Kabupaten Banyuwangi.
Hal ini menurutnya berimbas pada naiknya okupansi hotel di kabupaten di timur Pulau Jawa ini.
Dalam sepekan terakhir, okupansi hotel di Banyuwangi sudah di angka 7.000 sedangkan pekan sebelumnya di angka 5.000.
"Imbasnya bisa ke restoran, UMKM, dan penginapan di hotel," kata dia.
Saat ini, jumlah pengunjung di tempat wisata hanya 25 persen dari kapasitas maksimal. Para pelaku wisata juga harus sudah divaksin.
Tiap tempat wisata harus menggunakan aplikasi PeduliLindungi atau menyediakan barcode untuk di-scan.
Wisatawan wajib sudah vaksin untuk bisa masuk ke tempat wisata.
Adapun saat ini sudah ada 35 destinasi yang dibuka dari total 64 tempat.
Salah satu destinasi wisata yang mulai ramai dikunjungi yakni Grand Watu Dodol (GWD), Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi.
Sejumlah wisatawan dari luar kota mulai ramai mengunjungi tempat wisata yang menyajikan pemandangan pantai di Selat Bali ini.
Mereka sebagian besar berasal dari Jember, Sidoarjo, hingga Surabaya.
"Kalau Sabtu-Minggu begini bisa sampai 500 sampai 600 kunjungan tiap hari," kata Ketua Kelompok Dasar Wisata (pokdarwis) Pesona Bahari GWD, Abdul Aziz, Minggu.