Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut "Dicovidkan", Ratusan Korban Keracunan Massal di Takalar Tolak Dirawat di RS, Bertahan di Rumah

Kompas.com - 04/10/2021, 15:02 WIB
Abdul Haq ,
Khairina

Tim Redaksi

TAKALAR, KOMPAS.com - Keracunan massal yang menewaskan seorang bocah di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan usai mengkonsumsi makanan yang disajikan pada acara takziah dikhawatirkan akan kembali memakan korban jiwa.

Pasalnya, sejumlah warga yang menjadi korban memilih bertahan di rumah masing masing dan enggan dievakuasi ke rumah sakit lantaran takut menjalani karantina Covid-19.

Polisi mengimbau ratusan warga yang menjadi korban keracunan massal agar menjalani perawatan medis di rumah sakit.

"Sampai sekarang saya masih sakit tapi saya lebih pilih dirawat di rumah karena takut ke rumah sakit jangan sampai saya dicovidkan (vonis Covid-19) dan dikarantina oleh rumah sakit," kata salah seorang warga Desa Pakkabba, Kecamatan Galesong Utara kepada Kompas.com, Senin (4/10/2021).

Baca juga: 104 Warga Takalar Keracunan Nasi Kotak dari Acara Takziah, Bocah 9 Tahun Tewas

Aparat kepolisian sendiri hingga saat ini masih melakukan penyelidikan terkait dan kasus ini dan menghimbau kepada seluruh masyarakat agar menjalani perawatan medis di rumah sakit untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

"Hadirin yang berada di acara takziah tersebut berjumlah 250 orang dan yang menjalani perawatan di rumah sakit hanya 104 jadi kami mengimbau kepada seluruh warga yang mengalami gejala agar ke rumah sakit untuk dirawat," kata Kapolres Takalar Benny Murjayanto melalui sambungan telepon, Senin (4/10/2021).

Aparat kepolisian sendiri telah mengerahkan sejumlah personel ke rumah para korban keracunan massal dengan jalan persuasif untuk menjalani perawatan medis di rumah sakit.

"Personel Polsek Galesong Utara sudah dikerahkan untuk mengedukasi masyarakat dengan jalan persuasif agar korban yang masih bertahan di rumah masing masing agar mau dievakuasi ke rumah sakit" kata Benny.

Baca juga: Kasus Keracunan di Karawang, Polisi Tidak Temukan Zat Kimia Berbahaya

Kasus keracunan massal ini berawal dari acara takziah di Dusun Pangkajene, Desa Pakkabba, Kecamatan Galesong Utara pada Rabu (29/9/2021) malam yang dihadiri sekitar 250 warga.

Pemilik hajatan kemudian membagikan dua paket makanan kepada masing-masing warga yang hadir.

Gejala keracunan massal ini sendiri dirasakan oleh seluruh korban yang mengonsumsi pembagian makanan tersebut dirasakan pada Kamis (30/9/2021) sore dengan gejala pusing, sakit perut, dan muntaber yang disertai demam tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com