JOMBANG, KOMPAS.com - "Tepuk Corona" yang diperagakan puluhan anak sekolah dasar menarik perhatian Bupati Jombang, Mundjidah Wahab.
Pada Minggu (3/10/2021), sekitar 30 anak dari Desa Tanjung Wadung, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, bertamu ke rumah dinas Bupati Jombang.
Di Pendopo Kabupaten Jombang, anak-anak yang mayoritas merupakan siswa SDN Tanjung Wadung, menyerahkan berbagai aneka mainan dan produk hasil kreasi dari sampah plastik.
Produk hasil kreasi dari sampah yang diserahkan kepada Mundjidah, antara karangan bunga, mobil mainan, pesawat, serta replika virus corona.
Replika virus corona merupakan hasil pengolahan dari sampah plastik yang dikumpulkan, kemudian didesain menjadi mirip dengan penampakan virus corona.
Penyerahan berbagai hasil kreasi anak-anak Desa Tanjung Wadung dari sampah, diawali dengan sambutan-sambutan dan pengenalan karya.
Sebelum Bupati Jombang naik ke mimbar untuk memberikan sambutan, para siswa menampilkan beberapa kreasi dan menyampaikan salam pertemuan.
Salah satu anak yang memimpin, memberikan aba-aba agar teman-temannya memperagakan "Tepuk Corona", dilanjutkan dengan salam salam hak anak.
Baca juga: Tak Ada Kasus Covid-19 Selama 3 Pekan PTM di Jombang, Sekolah Diminta Tetap Waspada
Aba-aba "Tepuk Corona" diikuti dengan gerakan serempak puluhan siswa SD dari Desa Tanjung Wadung, melakukan tepuk tangan sebanyak tiga kali.
Setelah tepuk tangan tiga kali, mereka secara bersama-sama menyerukan anjuran protokol kesehatan 3M.
"Pakai Masker, Jaga Jarak, Cuci Tangan, wus, wus, wus," demikian pesan dalam "Tepuk Corona" yang diperagakan puluhan anak SD di hadapan Mundjidah Wahab.
Peragaan itu menyita perhatian Mundjidah dan menyebut "Tepuk Corona" bisa menjadi sarana efektif mengampanyekan protokol kesehatan untuk pencegahan dan pengendalian penyebaran Covid-19.
"Kalau ada orangtua, kakak-kakaknya atau teman-temannya yang tidak mau pakai masker, biar dikasih tepuk corona sama anak-anak," ujar Mundjidah, saat menyampaikan sambutan.
Menurut dia, "Tepuk Corona" menyampaikan pesan ringkas namun jelas maksudnya.
Peragaan itu juga tidak sulit dilakukan anak-anak karena identik dengan permainan yang biasa dimainkan mereka saat sekolah maupun saat mengikuti kegiatan Pramuka.
"Mumpung di sini ada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, tolong untuk salam atau tepuk corona ini disebarluaskan ke sekolah-sekolah," kata Mundjidah.