UNGARAN, KOMPAS.com - Wajah Mbah Temi, warga Payungan, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, terlihat panik.
Nenek berusia 70 tahun itu menunggu giliran untuk mendapat vaksinasi Covid-19 di Balai Desa Payungan, Sabtu (2/10/2021).
Bagi Mbah Temi, disuntik adalah pengalaman yang menakutkan.
Baca juga: Cerita Mbah Painem, Nenek Penjual Jamu Tradisional di Madiun, Berkeliling demi Menyambung Hidup
Dia mengaku belum pernah disuntik.
"Baru pertama," ujar Mbah Temi.
Saat tenaga kesehatan mempersiapkan suntikan vaksin, gurat ketakutan semakin terlihat di wajah Mbah Temi.
Melihat hal itu, Kapolsek Kaliwungu Iptu Wardoyo mendekatinya.
"Ayo, Mbah, semangat sehat, mboten nopo-nopo, disuntik kersane tetap sehat (tidak apa-apa disuntik supaya tetap sehat)," kata Wardoyo.
Baca juga: 10 Kali Skrining Kesehatan, Mbah Tarmi Lansia 102 Tahun di Kota Tegal Akhirnya Divaksin
Namun, Mbah Temi seolah tak peduli dengan nasihat atau penghibur yang disampaikan.
Dia malah menarik tangan Wardoyo. Matanya terpejam sembari menangis dan mulut terkatup kencang.
Mbah Temi lalu mendekap erat Wardoyo, seolah tak ingin melepasnya dan meminta perlindungan.
Ketika jarum suntik menembus lengan kirinya, Mbah Temi sempat berteriak.
Lalu, rona lega pun terpancar dari wajahnya.
Wardoyo mengatakan, Mbah Temi adalah salah satu dari 225 peserta vaksin dosis pertama.
"Vaksinasi ini diperuntukkan untuk warga berusia 12 tahun ke atas. Untuk warga lansia yang terdaftar ada 37 orang," kata Wardoyo.
Menurut Wardoyo, vaksinasi Covid-19 dilakukan dengan pola "jemput bola", karena masih banyak warga di pedesaan yang takut.
"Intinya jangan takut divaksin, karena itu melindungi kita dari efek buruk Covid-19, dan juga masyarakat jangan percaya hoaks," kata Wardoyo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.