SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sedang menyiapkan pengadaan seragam sekolah untuk 46.000 pelajar SD dan SMP yang masuk dalam kategori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Pengadaan pembuatan seragam bagi siswa MBR ini sudah dianggarkan senilai Rp 21,154 miliar dan telah disetujui DPRD Kota Surabaya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, pembuatan seragam, tas, dan sepatu, bagi para pelajar itu akan melibatkan UMKM Kota Surabaya.
Melalui cara ini, maka pergerakan ekonomi melalui UMKM bisa tumbuh dan pelajar MBR juga bisa mendapatkan bantuan seragam.
"Jadi, ke depan saya tidak ingin ada peserta didik dari MBR yang masih dibebani biaya seragam sekolah, karena seragam pelajar yang MBR itu kita tanggung," kata Eri di Surabaya, Jumat (10/1/2021).
Baca juga: Mutasi 129 Pejabat Pemkot Surabaya, Eri Cahyadi: Saya Akan Evaluasi Setahun Sekali
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Supomo menjelaskan, pelibatan UMKM dalam pembuatan seragam ini tentunya kebijakan yang sangat luar biasa.
Karena, hal itu akan menggerakkan kembali perekonomian di Kota Surabaya. Saat ini, Dispendik terus berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan untuk pemenuhan seragam itu.
"Kami terus berkoordinasi dengan beberapa pihak, termasuk Dinas Perdagangan untuk menyiapkan ini semua," kata Supomo.
Selain itu, ia menjelaskan tentang proses penyaluran dana hingga berbentuk seragam yang dibantukan kepada pelajar MBR itu.
Nantinya, dana yang sudah disiapkan oleh Pemkot Surabaya masuk langsung ke masing-masing sekolah, lalu pihak sekolah membelanjakan seragam dari UMKM itu.
"Makanya, saat ini pihak sekolah lagi mendata ukuran seragam siswa MBR itu, mulai dari bajunya, sepatunya dan seragam lainnya. Jadi, nanti seragam yang mereka dapatkan insya Allah lengkap, termasuk dasi dan topinya juga," ujar dia.