MOJOKERTO, KOMPAS.com - Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno menempuh pendidikan setingkat sekolah dasar di Kota Mojokerto, Jawa Timur.
Berbagai literatur menyebutkan, masa kecil Sukarno dihabiskan di beberapa daerah di Jawa Timur, antara lain Surabaya, Ploso (Kabupaten Jombang), Mojokerto, Blitar, dan Tulungagung.
Di Mojokerto, Bung Karno semasa kecil, belajar di sekolah "Ongko Loro". Sekolah tingkat dasar itu juga disebut Inlandsche School yang diperuntukkan untuk warga pribumi.
Proklamator kemerdekaan Indonesia itu diperkirakan bersekolah di Mojokerto pada rentang 1909-1912.
Awalnya, Soekarno menempuh pendidikan dasar di Sekolah Rakyat "Ongko Loro", dari tingkat dua hingga lima.
Saat naik ke tingkat lima, ayahnya memindahkan ke Europesche Lagere School (ELS), agar memiliki kualifikasi untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat selanjutnya.
Baca juga: Ledakan Keras Hancurkan Rumah di Mojokerto, Diduga Berasal dari Tabung Elpiji
Pertahankan Bangunan Lama
Sekolah "Ongko Loro" yang dulu menjadi tempat belajar Soekarno, saat ini menjadi SDN Purwotengah, Jalan Taman Siswa, Kota Mojokerto.
Di halaman sekolah, berdiri patung Soekarno, lurus dengan pintu gerbang masuk lingkungan sekolah.
Pada satu blok bangunan sekolah, tampak sebuah ruang kelas yang tidak digunakan sebagai tempat belajar.
Di kelas itu tertempel foto-foto Soekarno, bangku belajar, dan papan tulis berusia tua.
Di sisi belakang gedung, terdapat sebuah bangunan tua yang di dalamnya terdapat benda-benda memiliki suasana khas kehidupan di masa sebelum atau awal kemerdekaan Indonesia.
Kepala SDN Purwotengah Kota Mojokerto, Endang Pujiastuti menuturkan, jejak Soekarno pernah sekolah di Mojokerto, salah satunya mengacu pada dokumen SK mengajar yang diterima ayahnya, Raden Soekeni.
Berdasarkan beslit yang diterbitkan Kementerian Pendidikan Pemerintah Kolonial Belanda, 22 Januari 1909, Soekeni mendapatkan tugas mengajar di Mojokerto.
"Ayah Pak Karno, Pak Soekeni, pindah tugas ke Mojokerto tanggal 22 Januari 1909. Ini SK dari Pemerintah Kolonial Belanda. Tapi Pak Karno sudah di sini sejak 1907," kata Endang kepada Kompas.com, Rabu (29/9/2021).