KOMPAS.com - Seorang perwira TNI AU berpangkat Kolonel (Kes), Rusnawi, diduga menjadi korban penipuan jabatan di Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Nusa Tenggara Barat (NTB).
Rusnawi disebut rela meninggalkan pengabdiannya di TNI AU untuk menjadi Kepala BKKBN TNI AU.
Setelah resmi dilantik, Rusnami mengetahui bahwa nomor kepegawaiannya ternyata bodong alias palsu.
Selain berita itu, soal merpati kolong dengan nama Jaguar di Pekalongan juga menjadi sorotan. Burung milik Muhammad Joned itu laku Rp 1,5 miliar.
Berikut ini berita populer nusantara selengkapnya:
Rusnawi tak menyangka, setelah dilantik sebagai Kepala BKKBN NTB, nomor kepagawaian miliknya tak terlacak di data Badan Kepegawaian Negara.
"Nomor kepegawaian yang saya terima setelah menjabat Kepala BKKBN NTB ternyata bodong. Tidak terdaftar pada Badan Kepegawaian Negara," kata Rusnawi saat berbincang dengan Kompas.com di Pangkalpinang, Senin (26/9/2021).
Akibatnya, Rusnawi tak mendapat gaji dan tunjangan jabatan.
Baca berita selengkapnya: Tinggalkan Pangkat Kolonel TNI AU, Rusnawi Tertipu Jabatan di BKKBN
Jaguar, nama merpati jenis kolong milik Muhammad Joned, warga Desa/Kecamatan Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, laku Rp 1,5 miliar.
Video transaksi si Jaguar itu sempat viral di media sosial. Dalam video ini diperlihatkan sejumlah pria tengah melakukan transaksi jual beli.
Tampak tumpukan uang yang disusun rapi di atas kandang.
Baca berita selengkapnya: Heboh Merpati Milik Joned di Pekalongan Laku Senilai Rp 1,5 M, Pemilik: Saya Tidak Bisa Tidur
Sebanyak 30 peternak ayam petelur di Magetan turun ke jalan di depan Pasar Baru dan lampu lalu lintas di Jalan Letjen Sudirman.
Daripada merugi, mereka membagikan telur yang dikemas dalam kantong plastik ke warga.
Koordiantor aksi, Rohman mengatakan, para peternak berharap pemerintah mampu membuat harga telur dan pakan menjadi stabil.
“Telur hanya Rp 15.000 jagung Rp 6.500, untuk ngejar harga pokok produksi setidaknya harga telur Rp 19.000,” ujar Rohman di lokasi, Senin (27/9/2021).
Baca berita selengkapnya: "Setiap Hari Telur Habis karena Warga Memilih Beli Telur yang Murah, tapi Kami Harus Nombok Beli Pakan"