Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalani Tes Cepat Antigen Sebelum PTM, 3 Siswa SMP di Kota Madiun Dinyatakan Reaktif

Kompas.com - 27/09/2021, 23:37 WIB
Muhlis Al Alawi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Sebanyak tiga siswa sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Madiun diketahui terpapar Covid-19 saat hendak mengikuti pembelajaran tatap muka.

Ketiganya diketahui terpapar corona saat menjalani tes cepat antigen ketika screening pembelajaran tatap muka (PTM).

Baca juga: 36 SD di Kota Madiun Mulai Gelar PTM Terbatas, Semua Siswa Wajib Tes Antigen

Wali Kota Madiun Maidi menyatakan, tiga dari 9.538 siswa yang hendak mengikuti PTM diketahui terpapar Covid-19. Dari ketiga siswa, dua orang berasal dari luar daerah, satu orang tingal di Madiun.

“Dari 9.538 ada yang positif tiga (siswa). Satu siswa yang positif (asal Kota Madiun) sudah dibawa ke isolasi terpusat.” kata Maidi, Senin (27/9/2021).

Sementara dua siswa yang berasal dari luar daerah langsung diserahkan kepada puskesmas asal untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Ketiga siswa untuk sementara tidak diperbolehkan mengikuti PTM hingga dinyatakan sembuh.

Khusus untuk siswa yang berasal di Kota Madiun, kata Maidi, dilakukan tracing kontak erat mulai dari keluarga hingga lingkungan.

“Sekitar sudah kami tracing semua. Bahkan tracing kami mencapai 100 (kontak erat),” ungkap Maidi.

Mantan Sekda Kota Madiun itu mengaku sangat ekstra hati-hati untuk pelaksanaan PTM siswa SD maupun SMP.

Agar tak terjadi klaster PTM, Maidi mewajibkan seluruh siswa yang akan mengikuti PTM menjalani tes cepat antigen.

Bahkan Pemkot Madiun sudah mengkontrak 14 laboratorium kesehatan swasta guna melakukan tes cepat antigen bagi seluruh siswa yang hendak mengikuti PTM.

“Saya sangat hati-hati. Jangan sampai nanti jadi klaster seperti di daerah lain,” kata Maidi.

Tak hanya itu, Pemkot Madiun juga menyediakan alat tes cepat antigen di unit kesehatan sekolah (UKS).

Keberadaan alat tes cepat antigen di UKS menjadi penting untuk memastikan anak yang tiba-tiba sakit terpapar tidaknya covid-19 saat mengikuti PTM. Dengan demikian anak yang sakit tidak menular ke teman-temannya.

Untuk memudahkan pengambilan spesimen, kata Maidi, Pemkot Madiun akan menugaskan guru bertugas di UKS.

Baca juga: Sepasang Kekasih di Madiun Curi Sepeda Motor Warga, Hasil Curiannya Laku Dijual Seharga Rp 5 Juta

“Nanti ada pelatihan guru yang megang UKS akan dididik di puskesmas. Dan itu tidak sulit karena alatnya sudah ada. Dengan pelatihan itu, seluruh petugas UKS di sekolah dapat melakukan antigen semua di bawah bimbingan puskesmas,” kata Maidi.

Ia menambahkan jika mengandalkan petugas puskesmas untuk melakukan tes cepat antigen dikhawatirkan pelayanannya tidak maksimal. Terlebih jumlah sekolah yang menggelar PTM tidak sedikit di Kota Madiun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com