BLITAR, KOMPAS.com - Aksi saling dorong antara pengunjuk rasa dan aparat keamanan sempat mewarnai aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Blitar, di Kecamatan Kanigoro, Jumat (24/9/2021).
Aksi unjuk rasa yang diorganisir oleh Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan sejumlah organisasi petani dan diikuti oleh lebih dari 100 massa itu awalnya berlangsung damai.
Setelah melakukan orasi di halaman Kantor Pemkab, sekitar 10 perwakilan diperkenankan masuk guna menemui pihak Pemkab dan menyampaikan aspirasi mereka.
Namun, di tengah pertemuan itu, sebagian dari puluhan massa yang berada di luar pagar Kantor Pemkab berupaya masuk dan membuka pintu gerbang.
Baca juga: Tersandung Kasus Korupsi, Wakil Bupati Lombok Utara: Mohon Doanya...
Puluhan aparat keamanan dari Polres Blitar dan Satpol PP pun berusaha menahan pintu gerbang dari sisi dalam sehingga terjadi aksi saling dorong.
Ketika aparat keamanan sedikit lengah, pintu gerbang sedikit terdorong ke dalam dan terbuka sehingga beberapa penunjuk rasa berhasil masuk ke area dalam halaman Kantor Pemkab.
Tapi, hanya beberapa detik, aparat keamanan mendorong mereka kembali keluar area pagar.
"Beberapa sempat ditendang dan didorong," ujar koordinator aksi, Sabikul Khoir, kepada Kompas.com.
Sabik mengatakan, massa berupaya memaksa masuk ke dalam area halaman kantor Pemkab karena ingin menyusul rekan-rekan mereka yang sedang ditemui oleh pihak Pemkab Blitar.
"Karena pertemuan yang di dalam terlalu lama maka teman-teman yang di luar tidak sabar dan khawatir ada apa-apa dengan perwakilan kami," ujar dia.
Hasil pertemuan, ujar Sabik, terbukti mengecewakan karena Kepala Dinas Permukiman yang menemui tidak bersedia menandatangani tuntutan dari para pengunjuk rasa.