Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SMK Meninggal Usai Divaksin, Sempat Beri Tahu Petugas Riwayat Penyakit, tapi Kenapa Tetap Disuntik?

Kompas.com - 23/09/2021, 14:30 WIB
Reni Susanti,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com- Cahyono Putra (17), seorang siswa sekolah menengah atas (SMK) di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, meninggal dunia setelah disuntik vaksin Covid-19 pada Rabu (1/9/2021).

Cahyono ditemukan meninggal dunia di kamarnya.

Ibu kandung Cahyono, Ani Anggraeni (40) mengatakan, anaknya sebenarnya dalam kondisi pemulihan pengobatan penyakit lambung.

Bahkan, Cahyono masih mengonsumsi sisa obat penyakit lambung saat ikut belajar tatap muka di sekolah dan saat proses vaksinasi.

Sebelum disuntik vaksin, menurut Ani, Cahyono juga telah menyampaikan informasi mengenai riwayat penyakit dan pengobatan kepada petugas vaksinasi.

Sementara ayah Cahyono, Nono mempertanyakan prosedur vaksinasi dan skrining yang dilakukan petugas medis.

Apalagi seperti yang menimpa Cahyono, di mana vaksinasi dilakukan terhadap orang yang sedang sakit dan sedang dalam masa pengobatan.

"Saya kan tanya ke anak saya, waktu itu bilang enggak ke petugas medisnya kalau masih sakit. Kata anak saya, 'bilang Pak'. Nah, biasanya kan observasi kalau ada yang sakit enggak boleh divaksin, kenapa ini masih disuntik saja?" kata Nono, Rabu (8/9/2021).

Penjelasan Komda KIPI

Ketua Komda Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Jabar Prof Kusnandi Rusmil mengatakan, Cahyono menderita sakit yang serius dua pekan sebelum divaksin. 

Baca juga: Pelajar SMK Meninggal Usai Divaksin, Ternyata Sedang dalam Pengobatan

Hingga saat akan divaksin, badan remaja ini belum dalam kondisi fit. Namun, karena ingin sekolah, ia memaksakan diri untuk divaksin.

Baca juga: Komandan Brimob yang Meninggal Setelah Divaksin Ternyata Positif Covid-19, Satgas Lakukan Tracing

Di tempat vaksinasi, Cahyono terlihat sehat, sehingga bisa melalui proses vaksinasi. Namun, seusai vaksinasi, remaja ini merasakan lemas.

"Analisanya, (Cahyono) mengalami reaksi sedang (lemas). Kalau berat dia bisa pingsan," ucap Kusnandi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (23/9/2021).

Karena tidak menunjukkan gejala berat, Cahyono diperbolehkan pulang. Ia bisa berjalan kaki dan pulang ke rumah.

Malam harinya, kondisi pasien memburuk. Orangtua Cahyono kemudian memanggil dokter. Begitu dokter sampai, pasien sudah meninggal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tuntaskan Persoalan Infrastruktur, Pemprov Riau Perbaiki Ruas Jalan Ahmad Yani

Tuntaskan Persoalan Infrastruktur, Pemprov Riau Perbaiki Ruas Jalan Ahmad Yani

Regional
KPU Jateng Buka Pendaftaran PPK Pilkada 2024, Honor hingga Rp 2,5 Juta

KPU Jateng Buka Pendaftaran PPK Pilkada 2024, Honor hingga Rp 2,5 Juta

Regional
Pengiriman Ilegal Puluhan Kura-kura Ambon Digagalkan di Bakauheni

Pengiriman Ilegal Puluhan Kura-kura Ambon Digagalkan di Bakauheni

Regional
Kurasi IKN, Ridwan Kamil Jadi Penyambung Rasa Jokowi

Kurasi IKN, Ridwan Kamil Jadi Penyambung Rasa Jokowi

Regional
Minta Jaminan Tidak Dihukum, Seorang Warga di Nunukan Serahkan Sepucuk Senjata Api Rakitan

Minta Jaminan Tidak Dihukum, Seorang Warga di Nunukan Serahkan Sepucuk Senjata Api Rakitan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
Pilkada Pangkalpinang Jalur Perseorangan Butuh 16.142 Dukungan, Awas KTP Dicatut

Pilkada Pangkalpinang Jalur Perseorangan Butuh 16.142 Dukungan, Awas KTP Dicatut

Regional
Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Lontaran Lava Pijar

Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Lontaran Lava Pijar

Regional
Manisnya Cuan dari Melon Golden di Sawah Tadah Hujan Aceh...

Manisnya Cuan dari Melon Golden di Sawah Tadah Hujan Aceh...

Regional
Kronologi Wanita di Semarang Ditusuk Mantan Suami di Depan Rumah Bos

Kronologi Wanita di Semarang Ditusuk Mantan Suami di Depan Rumah Bos

Regional
Pelaku Dugaan Kasus Pencabulan 5 Anak di Kebumen Diamankan Polisi

Pelaku Dugaan Kasus Pencabulan 5 Anak di Kebumen Diamankan Polisi

Regional
Ridwan Kamil Pastikan Upacara Peringatan Kemerdekaan 2024 Sudah Bisa Digelar di IKN

Ridwan Kamil Pastikan Upacara Peringatan Kemerdekaan 2024 Sudah Bisa Digelar di IKN

Regional
Kronologi Perempuan di Palembang Jadi Tersangka Usai Dilecehkan, Korban Disiram Air Keras

Kronologi Perempuan di Palembang Jadi Tersangka Usai Dilecehkan, Korban Disiram Air Keras

Regional
5 Caleg PDI-P Wonogiri Mengundurkan Diri meski Dapat Suara Tinggi

5 Caleg PDI-P Wonogiri Mengundurkan Diri meski Dapat Suara Tinggi

Regional
Pilkada untuk Warga Jateng di Luar Daerah, KPU: Satu-satunya Jalan Hanya Pulang

Pilkada untuk Warga Jateng di Luar Daerah, KPU: Satu-satunya Jalan Hanya Pulang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com