Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kuta Tolak Kebijakan Ganjil Genap, Minta Dibatalkan karena Dianggap Merugikan

Kompas.com - 22/09/2021, 13:31 WIB
Ach Fawaidi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BADUNG, KOMPAS.com - Kebijakan ganjil genap di Kawasan Kuta, Kabupaten Badung, yang akan berlaku pada Sabtu (25/9/2021) mendatang ditentang oleh warga desa adat Kuta.

Aturan itu dianggap merugikan sebab kawasan yang disebut sebagai jantung pariwisata Pulau Dewata itu baru saja membuka sejumlah obyek bagi wisatawan.

"Jadi apa pertimbangannya kebijakan itu, masyarakat kita sampai ramai, bahkan hampir ribut, saya (sebagai bendesa adat) tidak bisa menjawab. Kalau bisa dikaji ulang (kebijakan ganjil genap), kalau perlu ya dibatalkan, biar tidak ada keresahan," kata Bendesa Adat Kuta Wayan Wasista, saat dihubungi, Rabu (22/9/2021).

Wasista menyebut, selama pandemi Covid-19 malanda Bali, hampir seluruh warga Kuta terdampak secara ekonomi.

Baca juga: Gubernur Koster Masih Bungkam Soal MC Perempuan Dilarang Tampil, PDI-P Bali Pasang Badan

Sejumlah cara dilakukan oleh desa adat Kuta untuk membantu masyarakat.

Mulai dari menggalang donasi, hingga memberi bantuan dengan menggunakan dana desa adat.

"Baru saja (pariwisata) dibuka, baru dapat rejeki Rp 1.000, sekarang ada kebijakan itu (ganjil genap). Kalau bisa dikaji ulang, dibatalkanlah, belum mendesak juga," tutur dia.

Wasista mempertanyakan dasar kebijakan ganjil genap akan diberlakukan diberlakukan di Kuta.

Menurutnya, jika hanya untuk membatasi jumlah kunjungan wisatawan, Pantai Kuta saat ini sudah menerapkan sistem aplikasi PeduliLindungi yang secara bertahap menyaring jumlah wisatawan.

Apalagi, luas area kawasan Pantai Kuta sendiri sekitar 4 km dan dianggap cukup luas untuk menghindari kerumunan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com