Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Buruh Sadap Karet Emun, Belasan Tahun Tinggal di Gubuk Reyot, Akhirnya Dapat Bantuan Rumah Layak Huni

Kompas.com - 22/09/2021, 06:29 WIB
Firman Taufiqurrahman,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Raut haru bercampur bahagia terpancar di wajah Emun, 40 tahun, saat membuka pintu rumah barunya untuk yang pertama kali.

Betapa tidak, belasan tahun tinggal di gubuk reyot bersama istri dan kedua anaknya, buruh sadap karet ini sekarang bisa menempati rumah yang lebih layak.

Emun merupakan warga Kampung Pawati, Desa Mekarjaya, Kecamatan Mande, Cianjur yang memeroleh bantuan rumah layak huni dari Polres Cianjur.

Baca juga: Susahnya Hidup Mbah Susah: Tak Bisa Melihat dan Sebatang Kara di Gubuk Reyot

Ditemui di rumah barunya, Emun mengaku tak menyangka sedikit pun ia bisa dihadiahi rumah.

Sebab, jangankan untuk membangun rumah baru, sekedar untuk memperbaiki atap dan dinding yang bocor, ia kadang harus berpikir dua kali.

"Penghasilannya hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Sebulan dapat Rp 300.000 dari nyadap karet,” ucap Emun kepada Kompas.com, Selasa (21/9/2021).

Baca juga: Kisah Bu Uun, Tinggal di Rumah Tak Layak Huni Seorang Diri demi Menjaga Asa Wasiat Orangtua

Emun menceritakan, selama ini ia dan keluarganya tinggal di sebuah bangunan berukuran 3 x 4 meter yang kondisinya sangat mengkhawatirkan.

Tinggal di rumah yang ia bangun sendiri dari bahan seadanya itu tentu sangat jauh dari kondisi nyaman, apalagi bila musim hujan datang.

“Kalau semalaman hujan, besoknya baju dan perabotan harus dijemur semua karena kebasahan, bocornya di mana-mana soalnya,” ujar Emun.

Tak  hanya kondisi atap yang bocor dan lapuk, dinding rumah juga sudah bobrok dan ditopang kayu karena nyaris ambruk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Takut Ditangkap Warga, Pelaku Perampokan di Jambi Hamburkan Uang Rp 250 Juta Milik Korban ke Jalan

Takut Ditangkap Warga, Pelaku Perampokan di Jambi Hamburkan Uang Rp 250 Juta Milik Korban ke Jalan

Regional
Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Regional
Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Regional
Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Regional
Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Regional
Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Regional
Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itu Kan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itu Kan Urusan Partai

Regional
Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com