MAMUJU TENGAH, KOMPAS.com - Sebuah video amatir beredar di media sosial, memperlihatkan deretan truk ekspedisi di depan sebuah pos polisi di Mamuju Tengah (Mateng). Deretan truk tersebut memicu kemacetan panjang di lajur jalan tersebut.
Video amatir itu direkam oleh akun inisial W dan kemudian viral di media sosial (medsos).
Dalam video tersebut, saat perekam melintas, tampak sejumlah sopir truk tampak berkumpul di salah satu sisi jalan.
Baca juga: Minta Uang ke Pengendara yang Mau Lewat Jembatan, Preman Ditangkap Polisi, Korban Diminta Melapor
Mereka terlihat berteriak, mengumpat oknum petugas yang menyita kunci truknya lantaran menolak membayar Rp 50.000 per truk, seperti diminta petugas.
Diduga, mereka protes pada aksi petugas yang meminta pungutan Rp 50.000 per truk. Sehingga sengaja memarkirkan kendarannya di sekitar pos dan memicu kemacetan panjang.
Namun sepanjang rekaman video tersebut, tak ada bukti petugas meminta uang ke sopir truk.
Menyikapi beredarnya video pungli polisi di media sosial, Polres Mamuju Tengah pun bertindak.
Baca juga: Tarik Pungli Rp 800.000 ke Pasien Operasi, Dokter Bedah RSUD Klungkung Bali Disanksi Turun Pangkat
Perekam video dicari polisi
Kapolres Mateng AKBP M Zaky mengaku kini tengah mencari tahu kebenaran video sopir yang mengaku jadi korban pungli oknum aparat polisi.
Kapolres telah memerintahkan Propam untuk memeriksa para saksi, baik sopir yang terdapat di video viral maupun petugas yang saat itu bertugas di pos lantas Mateng.
"Jika terbukti ada anggota kami yang melakukan pungli seperti imformasi dalam video tersebut, kami tentu akan mengambil tindakan tegas terhadap oknum polisi yang bersangkutan sesua ketentuan yang ada,” tegas Kapolres Mateng AKBP M. Zaky, Sabtu (18/9/2021).