KOMPAS.com – Sejumlah kisah mewarnai upaya penyelamatan anjing selundupan dari Garut, Jawa Barat, ke Surakarta, Jawa Tengah, Mei 2021 lalu.
Di antaranya, 7 anjing yang diselamatkan rupanya dalam keadaan hamil. Diduga, anjing tetap akan disembelih meski dalam kondisi hamil.
“Anjing ini mau dikonsumsi dalam keadaan hamil. Tidak ada otaknya, bagi saya,” kata Victor Indra Buana, pemilik Ron-Ron Dog Care (RRDC), komunitas pecinta anjing di Yogyakarta, Jumat (17/9/2021).
Pekan pertama Mei 2021, polisi menghentikan Daihatsu Grandmax yang memuat 78 anjing saat lewat Pos Penyekatan Temon, Jalan Wates-Yogyakarta, Kapanewon Temon, pukul 01.30 WIB.
Penyekatan ini bagian dari Operasi Ketupat Progo 2021 sekaligus menekan arus mudik di tengah pandemi Covid-19.
Polisi mengamankan pengemudi, penumpang, mobil beserta puluhan anjing yang dibawa. Pasalnya, anjing tidak dilengkapi surat keterangan kesehatan hewan.
Sejumlah 10 anjing yang dibawa telah mati dan dikubur. Kemudian, polisi menitipkan yang hidup pada RRDC. Beberapa ada yang lepas.
“Kami menerima 63 anjing yang hidup,” kata Victor.
Kondisi anjing memprihatinkan, semuanya sakit, berjamur, cacingan, bahkan ada yang mengalami tumor.
“Satu anjing ini akhirnya mati karena menderita tumor,” kata Victor.
Baca juga: Kasus Penyelundupan Anjing untuk Konsumsi di Kulon Progo Bakal Disidangkan
Yang mengejutkan, tujuh di antaranya sedang hamil. Namun, upaya merawat dirasa membuahkan hasil. Anjing semakin sehat dan bugar.
Bahkan tujuh ekor yang hamil sudah melahirkan 37 ekor anjing sehat. Banyak adopter yang kemudian mengadopsi anak anjing itu.
“Sudah cukup usia kita carikan adopter. Kini sisa dua. Ada banyak yang adopter. Semua anjing kampung,” kata Victor.
Victor mengisahkan, dirinya berkecimpung menyelamatkan anjing terbuang sejak 2018. Victor seorang kontraktor di pembangunan Bandar Udara Yogyakarta International Airport (YIA) hingga pembangunan kereta bandara.
Suatu saat, ia melihat anjing lumpuh lantas menolongnya. Mulailah Victor terlibat merawat anjing sampai sekarang.