Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sindikat Penipuan Jual Madu Palsu di Ketapang Terungkap, Korban Rugi Ratusan Juta

Kompas.com - 17/09/2021, 16:59 WIB
Hendra Cipta,
Dony Aprian

Tim Redaksi

KETAPANG, KOMPAS.com – Sindikat penipuan dengan modus jual beli madu palsu di Kecamatan Benua Kayong, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar), terungkap.

Sebanyak empat pelaku masing-masing berinisial MRS (25), SAJ (34), MSS (45) dan FR telah ditangkap. Korban Komariyah (56) mengaku rugi ratusan juta rupiah.

“Tiga pelaku yang merupakan warga Kecamatan Benua Kayong, berinisial MRS (25), SAJ (34) dan MSS ditangkap. Sedangkan FR ditangkap di Kecamatan Rasau Jaya, Kubu Raya dan dan saat ini sedang dijemput anggota,” kata Kapolres Ketapang AKBP Yani Permana saat dihubungi, Jumat (17/9/2021).

Baca juga: Tiga Tersangka Madu Palsu Segera Diadili di PN Rangkasbitung

Yani mengungkapkan, peristiwa tersebut bermula Sabtu (11/9/2021). Saat itu, korban Komariyah (56) didatangi pelaku MRS menawarkan madu seharga Rp 350.000 per kilogram.

Namun, saat itu, tak langsung terjadi transaksi jual-beli.

Beberapa hari kemudian, lanjut Yani, kembali datang dua orang pria yang mengaku bernama Chandra, berasal dari Jakarta dan ingin mencari madu dalam jumlah yang banyak.

“Korban kemudian teringat dengan pelaku MRS, lalu menghubunginya untuk membeli 11 jeriken madu seberat 272 kilogram seharga Rp 95 juta,” ungkap Yani.

Usai membeli madu, jelas Yani, korban langsung menghubungi Chandra dengan maksud menjual madu tersebut, namun Chandra mengaku tidak bisa datang ke Kabupaten Ketapang dan mengutus rekannya untuk mengecek keaslian madu yang akan dijual korban.

"Setelah utusan pelaku mengecek madu, Chandra kembali menghubungi korban dan meminta tambahan stok madu lebih banyak lagi. Tanpa ragu korban kembali membeli 191 kilogram madu kepada pelaku MRS seharga Rp 66 juta," ungkap Yani.

 Baca juga: BPOM: Madu Palsu Tak Layak Dikonsumsi, Terutama Penderita Diabetes

Setelah stok terpenuhi, korban menghubungi Chandra untuk memberitahukan ketersedian madu yang diminta, namun yang bersangkutan tidak merespons.

"Korban yang merasa curiga kemudian memeriksa secara teliti madu yang ia beli, dan akhirnya diketahui madu tersebut palsu dan menyadari dirinya telah ditipu," jelas Yani.

Yani menegaskan, sebanyak empat pelaku telah ditangkap, dan mengamankan barang bukti berupa 19 jeriken madu diduga palsu, uang tunai Rp 28.800.000, 4 buah gelang emas, satu buku tabungan berisi Rp 56 juta dan satu unit mesin cuci.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat di antaranya dengan Pasal 378 KUHP tentang Penipuan dan atau Pasal 62 Undang-Undang tentang Perlindungan Konsumen.

"Saat ini para pelaku masih menjalani pemeriksaan untuk pengembangan,” tutup Yani. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com