Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Soroti Peningkatan Mobilitas Masyarakat di Banten, Gubernur Wahidin: Jangan Euforia

Kompas.com - 16/09/2021, 17:36 WIB
Rasyid Ridho,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, mobilitas warga di Provinsi Banten meningkat bahkan seperti saat sebelum pandemi Covid-19.

Padahal, saat ini seluruh daerah di Banten masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Menanggapi hal itu, Gubernur Banten Wahidin Halim meminta masyarakat untuk tidak terlebih dahulu senang secara berlebihan saat kasus Covid-19 mulai turun di wilayahnya.

Baca juga: Masih Ada Orangtua Belum Izinkan Anaknya Ikut PTM, Gubernur Wahidin: Enggak Apa-apa

Wahidin mengingatkan kepada masyarakat untuk mentaati protokol kesehatan secara ketat.

Hal itu dilakukan agar wilayah di Banten yang saat ini berstatus zona kuning tidak kembali berstatus zona merah risiko penyebaran Covid-19.

"Antisipasinya terus mengingatkan kepada masyarakat agar tetap menjaga jarak, pakai masker. Jangan di (zona) kuning ada euforia, nanti sampai kembali lagi ke (status zona) merah," kata Wahidin kepada wartawan, Kamis (16/3/2021).

Baca juga: WHO Soroti Peningkatan Mobilitas di Jawa-Bali, Khususnya Ritel dan Rekreasi

Menurut Wahidin, saat ini ada delapan daerah di Provinsi Banten yang sedang menerapkan PPKM level 3 dan 2.

Adapun daerah yang menerapkan PPKM level 3 yakni Kota Tangerang, Cilegon, Tangerang Selatan, Serang, dan Kabupaten Tangerang.

Sementara daerah di Banten dengan PPKM level 2 yaitu Kabupaten Serang, Pandeglang, dan Lebak.

Pemerintah kemudian memberlakukan beberapa pelonggaran aktivitas masyarakat dan ekonomi dengan adanya perubahan level PPKM di wilayah Banten.

"Secara bertahap melakukan upaya memberikan masyarakat untuk usaha, pariwisata dibuka boleh. Tapi harus memperhatikan prokes tadi," ujar Wahidin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com