JEMBRANA, KOMPAS.com - Seekor lumba-lumba ditemukan dalam kondisi mati di Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, Kamis (16/9/2021).
Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar, Permana Yudiarso mengatakan, satwa yang mati itu merupakan lumba-lumba hidung botol.
Baca juga: Daging Paus Itu Dibagi-bagi ke Masyarakat, Bukan Dijual, Mereka Tidak Tahu Paus Itu Satwa Dilindungi
Lumba-lumba itu ditemukan dalam kondisi sirip terpotong dan kulit yang terkelupas.
"Jenis lumba-lumba hidung botol. Kalau saya perhatikan (tubuhnya) tidak lengkap lumba-lumbanya ada sirip yang kepotong, kulitnya juga sudah terkelupas," kata Permana saat dihubungi, Kamis (16/9/2021).
Permana menyebut, kematian lumba-lumba itu diperkirakan terjadi sejak tiga hari lalu.
Lumba-luma itu diketahui memiliki ukuran panjang 2,3 meter dan lebar 120 centimeter.
Ia belum belum memastikan penyebab kematian lumba-lumba tersebut.
Namun, berdasarkan analisa sementara, lumba-lumba itu diduga mati karena aktivitas nelayan.
"Kemungkinan karena aktivitas perikanan seperti terkena jaring nelayan," kata dia.
Baca juga: Lumba-Lumba Mati Terdampar di Belakang Rumah Warga Flores Timur, Ada Luka di Kepala
Permana juga menyebut, petugas dari Satwas SDKP (Sumber Daya Keluatan dan Perikanan) Jembrana sudah bergerak cepat mengubur bangkai lumba-lumba tersebut di tepi pantai.
"Karana mengalami pembusukan, bangkainya langsung dikubur, sementara sampel sudah diambil untuk diteliti penyebab kematiannya," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.