BALI, KOMPAS.com - Seorang warga negara (WN) Suriah bernama Louay Shoukair memutuskan pulang ke negaranya usai mengungsi selama lima tahun di Bali.
Shoukair yang masuk dalam kelompok pengungsi mandiri tersebut memilih pulang usai mengalami kecelakaan yang menyebabkan dislokasi tulang leher, bahu dan tangan kanannya.
"Sehingga ingin (pulang) segera ke Suriah melalui Libanon untuk dapat memperoleh perawatan kesehatan lebih intensif melalui dukungan keluarganya di Suriah dan Libanon," kata Kepala Kanwil Kemenkumham Bali, Jamaruli Manihuruk dalam keterangan tertulis, Kamis (16/9/2021).
Jamaruli menyebutkan, lima tahun lalu, Shoukair dibantu United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) meninggalkan Suriah akibat konflik peperangan yang mencekam.
Kemudian pada Rabu (9/6/2021) lalu, Shoukair melaporkan diri ke Rudenim Denpasar sebagai pengungsi mandiri yang ingin pulang secara sukarela ke Suriah.
"Setelah melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Imigrasi dan UNHCR lalu disetujuinya proses AVR tersebut melalui surat Direktur Jenderal Imigrasi nomor IMI.5-GR.03.07-41 tanggal 04 Agustus 2021," tuturnya.
Kemudian, Rabu (15/9/2021) kemarin, Shoukair terbang dengan pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan ID6051 pada pukul 11.40 Wita menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Dia juga dikawal oleh satu orang Petugas Rumah Detensi Imigrasi Denpasar.
Baca juga: PPKM di Bali Turun ke Level 3, Gubernur Koster: Tak Boleh Euforia, Waspada Varian MU