YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta mulai dilaksanakan hari ini, Rabu (15/9/2021).
Sejumlah siswa yang diantar oleh orangtua mulai berdatangan sejak pukul 07.00 WIB.
Mereka kemudian dicek suhu tubuh dan mencuci tangan sebelum masuk ke kelas.
Salah satu orangtua siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Piyaman 2 Wonosari Ita Mustikasari mengatakan, anaknya sempat takut ketemu teman-teman dan gurunya.
Baca juga: PTM Terbatas di Wilayah PPKM Level 1-3, Nadiem Makarim: Satu Kelas Diisi 18 Siswa
Menurut Ita, ketakutan ini wajar karena anaknya baru kelas 2 SD dan saat perkenalan pun dilakukan secara virtual.
"Anak saya sempat takut karena lama sekali tidak bertemu teman-teman sama guru sekolahnya," kata orangtua siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Piyaman 2 Wonosari Ita Mustikasari kepada wartawan Rabu (15/9/2021).
Ita mengatakan, seragam sekolah sudah dibelikan saat anak duduk di bangku kelas 1. Namun, seragam itu nyaris tidak terpakai lantaran aktivitas pembelajaran digelar secara daring.
Sering pertumbuhan sang anak, seragam tersebut saat ini sudah tak lagi muat.
"Kalau soal pakaian seragam yang tak muat, tentu akan diusahakan agar tetap bisa dipakai," ujar Ita.
Sementara itu, seorang guru kelas 1 SDN Piyaman 2, Tri Wahyuningsih mengaku sangat senang bisa kembali mengajar dan bertemu murid-muridnya secara langsung.
Baca juga: Sepekan Usai Kota Blitar Turun PPKM Level 3, SD-SMP Mulai Gelar PTM Terbatas
Tri mengaku sudah lama para orangtua ingin sekolah kembali dibuka.
"Begitu tahu Senin (13/9/2021) kemarin sudah bisa PTM, saya langsung semangat ke sekolah," ujarnya.
Dia merasa kerasan mengajar secara tatap muka ketimbang secara online.
Sebab, Tri bisa mengenal anak lebih dalam untuk memudahkan interaksi.
"Interaksi mereka dengan teman-temannya jadi lebih maksimal," katanya.