SEMARANG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo menyebutkan jumlah orang yang sudah divaksin hingga saat ini telah mencapai 8,7 juta orang.
Upaya percepatan vaksinasi terus dilakukan agar mencapai kekebalan komunal.
“Kalau jumlah orangnya 8,7 juta orang. Persentasenya 30 persen lebih. Rata-rata Jawa Tengah. Tentunya ini masih perlu percepatan,” katanya di kantor Gubernur Jateng Kota Semarang, Selasa (14/5/2021).
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Lamongan. 38,97 Persen Sasaran Telah Divaksin Dosis Pertama
Menurut Yuli, jika dilihat dari minggu ke minggu terjadi peningkatan vaksinasi yang cukup siginifikan.
“Di minggu terakhir kemarin, dalam satu minggu sudah bisa memvaksin sekitar 1 juta 200-an. Tentunya ini, faktornya antara lain kemampuan teman-teman di lapangan meningkat, tetapi juga ketersediaan vaksinnya meningkat,” tambahnya.
Yuli berharap, jika ketersediaan vaksin di Jawa Tengah bisa sesuai dengan yang diminta yakni 2,5 juta per minggu.
Namun, ia bersyukur semingggu ini persediaan vaksin sudah ada 1,2 juta.
Jumlah itu meningkat cukup signifikan setiap minggu.
“Harap kita memang inilah percepatan. Percepatan itu tidak hanya kemampuan menyuntikkan tapi juga ketersediaan vaksin yang ada,” imbuhnya.
Baca juga: Baru 84 Persen, Pemkot Tegal Jemput Bola Percepat Vaksinasi Lansia
Dinas kesehatan, kata dia, telah meluncurkan mobil pelayanan vaksinasi keliling atau bus vaksin untuk meningkatkan akses kelompok rentan.
Kelompok rentan yang menjadi prioritas itu antara lain lansia, pra lansia, hipertensi, diabetes, ibu hamil dan disabilitas.
“Makanya Provinsi Jawa Tengah kan meluncurkan mobil pelayanan vaksinasi keliling. Ini untuk meningkatkan akses kelompok rentan yang saat ini terbatas,” ujarnya.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta para bupati/wali kota Se-Jateng melakukan percepatan vaksinasi.
Dia meminta setiap vaksin yang dikirimkan ke daerah harus dihabiskan dalam waktu satu hari.
“Pokoknya begitu dikirim vaksin, sehari langsung habis, kirim lagi langsung habis. Kalau sehari berat, ya bolehlah dua hari,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.