Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Kakek Cabuli Cucu Tiri Selama 7 Tahun, Polisi: Korban Diancam dan Diberi Uang...

Kompas.com - 12/09/2021, 15:02 WIB
Perdana Putra,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Selama 7 tahun, seorang kakek berinisial S (50) di Pasaman Barat, Sumatera Barat, mencabuli cucu tirinya MA (15). Ibu korban melaporkan kasus itu ke polisi setelah tahu putrinya hamil.

Dari keterangan polisi, pelaku menutupi aksinya setelah mengancam dan memberi korban uang.

"Korban diancam supaya tidak mengatakan kepada orang lain. Selain itu korban juga diberi uang Rp 5.000 sampai Rp 10.000 setiap kali usai dicabuli," kata Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Pasaman Barat, Aiptu Khairil Azwar yang dihubungi Kompas.com, Minggu (12/9/2021).

Khairil menyebut, adik kandung korban awalnya melihat S mencabuli MA. Adik kandung korban melaporkan perbuatan itu pamannya.

Setelah itu, sang paman melaporkan hal tersebut ke ibu korban.

Baca juga: Kerugian Kebakaran Pasar Bawah Bukittinggi Ditaksir Mencapai Rp 2 Miliar

"Ibu kandung korban terkejut mendengar pengakuan korban. Malahan saat dites kehamilan, korban sudah dalam keadaan hamil 10 minggu," jelas Khairil.

Khairil mengatakan S bisa leluasa melakukan aksinya karena MA tinggal bersama di rumah pelaku.

"MA itu dititip orang tuanya tinggal di rumah S. Jadi korban tidak tinggal bersama orangtuanya," kata Khairil.

Sebelumnya, aksi pencabulan seorang kakek S (50) terhadap cucu tirinya MA (15) di Pasaman Barat, Sumatera Barat terkuak.

Aksi bejat yang dilakukan sejak tahun 2014 itu atau korban saat berumur 8 tahun terbongkar setelah korban hamil.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

Regional
Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Regional
Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Regional
Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Regional
Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Regional
Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Regional
Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Regional
Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Golkar Buka Peluang Berkoalisi dengan PDI-P untuk Pilkada Jateng 2024

Golkar Buka Peluang Berkoalisi dengan PDI-P untuk Pilkada Jateng 2024

Regional
Diajak Tunjukkan Tangan Bentuk L Lambang Ikut Pilgub Jateng, Luthfi: Ojo Ngono

Diajak Tunjukkan Tangan Bentuk L Lambang Ikut Pilgub Jateng, Luthfi: Ojo Ngono

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita di Wonogiri, Korban Dibakar dan Dikubur di Pekarangan

Kronologi Pembunuhan Wanita di Wonogiri, Korban Dibakar dan Dikubur di Pekarangan

Regional
Usai Banjir Demak, Siti Panik Ketiga Anaknya Terkena DBD

Usai Banjir Demak, Siti Panik Ketiga Anaknya Terkena DBD

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Dikabarkan Tenggelam di Laut, Aparat Desa Ternyata Pergi Jauhi Rekannya

Dikabarkan Tenggelam di Laut, Aparat Desa Ternyata Pergi Jauhi Rekannya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com