LAMPUNG, KOMPAS.com - Limbah diduga aspal dan minyak mencemari pantai di tiga kabupaten di pesisir Teluk Lampung.
Limbah berwarna hitam pekat dan bertekstur lengket itu diduga telah mencemari perairan di Teluk Lampung sejak satu minggu terakhir.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung Murni Rizal menyatakan, limbah serupa sempat terjadi di pesisir pantai Lampung Timur pada 2020.
"Tapi yang kali ini lebih parah, karena temuannya ada di tiga kabupaten, Pesawaran, Lampung Selatan, dan Tanggamus," kata Rizal saat dihubungi, Sabtu (11/9/2021).
Menurut Rizal, material dan karakter dari limbah yang ditemukan beberapa hari terakhir hampir sama.
"Waktu kejadian di Lampung Timur terdeteksi setelah terjadi lama, jadi hasil penelitiannya tidak memberikan hasil siginifikan," kata Rizal.
Oleh karena itu, begitu mendapat informasi tentang dugaan pencemaran di pesisir Teluk Lampung, Dinas Lingkungan Hidup bergerak cepat dan menghubungi Gakkum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jabar, Jateng, Banten, Sumsel, Babel, dan Lampung 11 September 2021
"Tim sekarang sedang ambil sampel di pesisir Tanggamus, karena di daerah itu yang paling parah," kata Rizal.
Lebih lanjut, Rizal berharap hasil uji laboratorium segera keluar, sehingga bisa diketahui penyebab pencemaran itu.
"Uji laboratorium material limbah ditangani oleh Gakkum KLHK, sedangkan uji air lautnya ditangani oleh kami. Nanti dari hasil laboratorium bisa diketahui, apakah dari pencemaran ataukah ada pertambangan di tengah laut atau hal lain," kata Rizal.
Sambil menunggu hasil laboratorium, Dinas Lingkungan Hidup akan berkoordinasi dengan Angkatan Laut dan Polda Lampung untuk mencari penyebab pencemaran itu.
Tercemarnya pantai yang berada di Teluk Lampung ditanggapi serius oleh Polda Lampung.
Direktur Direktorat Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Polda Lampung, Komisaris Besar Arie Rachman Nafarin mengatakan, polisi sudah mengetahui ada sejumlah titik lokasi yang tercemar.
Arie mengungkapkan, Ditkrimsus berjanji segera menyelidiki dari mana asal limbah tersebut.
"Ya sudah ada informasi yang masuk ke kita. Kami akan menyelidiki temuan tersebut dan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup setempat," kata Arie, di Bandar Lampung, Sabtu (11/9/2021).