Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Dokter di Medan Jadi Tersangka Kasus Mobil Bodong

Kompas.com - 10/09/2021, 14:56 WIB
Abba Gabrillin

Editor

Sumber Antara

MEDAN, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Kota Besar Medan, Sumatera Utara, menetapkan seorang dokter berinisial FN sebagai tersangka.

FN menjadi tersangka atas dugaan pemalsuan surat kendaraan dan penggunaan mobil tanpa surat-surat yang sah (bodong).

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Medan Kompol Rafles Marpaung mengatakan bahwa penetapan tersangka ini setelah pihaknya mengungkap kasus penggunaan pelat Corps Consulat (CC) dengan tanda nomor kendaraan bermotor (TNBK) palsu.

Baca juga: Akal-akalan 2 Remaja Jakarta Kelabui Polisi agar Lolos Ganjil Genap Puncak Bogor: Tukar Pelat Nomor Beat dengan Nmax

Mobil bodong milik FN tersebut menggunakan pelat nomor Konsulat Rusia.

Setelah dilakukan pemeriksaan, satu dari empat unit mobil yang menggunakan pelat palsu Konsulat Rusia tersebut tidak dilengkapi surat-surat yang sah.

"Kita tetapkan sebagai tersangka," kata Rafles seperti dikutip dari Antara, Kamis (9/9/2021).

Baca juga: Polisi Gadungan yang Gunakan Pelat Palsu Beli Kartu Anggota Polri Rp 2 Juta

Saat ini, Polrestabes Medan sedang melakukan pengejaran terhadap tersangka FN yang diduga sedang berada di Jakarta.

"Kita mendapatkan kabar kalau FN sedang di Jakarta. Sekarang kita melakukan pengejaran terhadap FN," ujar dia.

Sementara itu, menurut Rafles, FN juga dilaporkan atas dugaan kepemilikan mobil bodong di Polda Metro Jaya.

"Laporannya juga ada di Polda Metro Jaya," kata Rafles.

Baca juga: Video Viral, Mobil Ganti Pelat Nomor Palsu Saat Isi Bensin

Mengenai pelat nomor kendaraan palsu Konsulat Rusia, Rafles mengatakan bahwa hal itu masih diselidiki oleh penyidik.

"Kalau terkait pelat Rusia masih penyelidikan. Namun terkait mobil dugaan bodong, kasusnya sudah sidik," kata dia.

Sebelumnya, Polrestabes Medan mengungkap kasus penggunaan pelat mobil palsu dengan identitas Konsulat Rusia milik FN.

Polisi menyita empat unit mobil.

Polisi sebelumnya tidak melakukan penahanan terhadap dokter FN, karena dinilai kooperatif dan telah menjalani pemeriksaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com