KILAS DAERAH

Kilas Daerah Jawa Tengah

Panggung Sepi karena Pandemi, “Ganjar Lapak Musik” Bantu Pasarkan Karya Musisi Jateng

Kompas.com - 09/09/2021, 19:10 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengatakan, pandemi Covid-19 membuat membuat para musisi tak bisa tampil di panggung seperti biasa.

Hal tersebut menyebabkan penghasilan dan kondisi para musisi menurun drastis. Terpaksa, mereka harus beralih ke media digital untuk memasarkan karya masing-masing.

Untuk mengatasi hal itu, Ganjar meluncurkan "Lapak Ganjar Musik" sebagai wadah promosi lagu-lagu ciptaan musisi Jateng yang terinspirasi dari promosi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) melalui "Lapak Ganjar".

“Untuk musisi yang sudah punya nama, mungkin akan mudah melakukannya. Namun musisi pendatang baru akan kesulitan karena subscriber dan follower-nya masih sedikit, maka muncul ide Lapak Ganjar Musik sehingga bisa membantu karya teman-teman seniman lebih dikenal publik," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (9/9/2021).

Baca juga: Ganjar Pranowo Luncurkan Bus Vaksin untuk Jangkau Daerah Terpencil

Berbeda dengan Lapak Ganjar untuk UMKM yang berlaku setiap hari Minggu, Lapak Ganjar Musik berjalan setiap hari.

Para musisi asal Jateng hanya cukup membuat Instagram (IG) Story kemudian menandai akun @ganjar_pranowo.

Story yang terpilih akan di-repost @ganjar_pranowo yang kini telah memiliki 3,8 juta pengikut. Untuk dapat di-repost, unggahan tersebut harus memenuhi beberapa syarat.

Syarat tersebut, yakni lagu harus ciptaan sendiri atau kolaborasi beberapa musisi dan bukan lagu cover. Kemudian, musisi harus mencantumkan asal daerah alias nama kabupaten atau kota. Peserta juga harus mencantumkan nama channel YouTube yang dimiliki.

Begitu diluncurkan pada Rabu (8/9/2021), Lapak Ganjar Musik langsung mendapat sambutan hangat dari para seniman Jawa Tengah. Hingga Kamis (9/9/2021), telah ada 42 lagu ciptaan musisi Jateng yang dipromosikan.

Baca juga: Exit Tol Jateng Bakal Ditutup, Lapak Ganjar Bantu Promokan UMKM di Rest Area yang Terdampak

"IG Story yang masuk sebenarnya sangat banyak tapi banyak yang hanya screenshot instagram atau hanya gambar saja, itu kan tidak menarik,” sebutnya.

Untuk itu, Ganjar menyarankan agar peserta juga membuat video sederhana, lalu berisi backsound musik atau lagu ciptaannya tersebut. Dia menyebut, langkah ini bisa menjadi cara mengedukasi promosi yang baik.

Ganjar berharap, lewat Lapak Ganjar Musik publik akan mengenal karya musisi Jateng. Channel YouTube para musisi pun diharapkan akan bertambah penontonnya, sehingga akan menghasilkan pendapatan bagi para musisi.

"Tadi saya lihat postingan-nya bagus-bagus banget, kalau ini bisa kami kumpulkan, kami albumkan, harapan kami dari label-label bisa mendorong mereka lebih produktif, punya nilai ekonomis, golek duit halal, bagus," katanya

Menurutnya, untuk bisa berhasil di zaman digital, musisi lokal perlu bisa belajar dari kisah sukses Woro Widowati dan Yeni Inka. Meski dilanda pandemi, keduanya terus berkarya hingga bisa melihat hasil yang baik.

Baca juga: Jateng Quattrick Jadi Provinsi Terbaik TLHP, Ganjar: Penting untuk Good Governance

"Umpama kayak Yeni, Woro kita tanya-tanya kemarin, di tengah pandemi hasilnya tetep bagus memanfaatkan dunia digital malah bisa naik," ujarnya.

Baca tentang

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com