BANGKA BARAT, KOMPAS.com - Raungan pesawat tempur memecah kesunyian malam di lepas Pantai Radji, Mentok, Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung pada 16 Februari 1942.
Tidak lama berselang terdengar suara ledakan dan rentetan tembakan senapan mesin.
Serbuan kilat dari balatentara Jepang tersebut berhasil menenggelamkan kapal sekutu Vyner Brooke yang hendak mengungsi ke Australia.
Sebanyak 21 perawat dari garnisun angkatan darat Eropa - Australia tewas dalam tragedi Perang Dunia II tersebut.
Baca juga: Ahli Cagar Budaya Rekomendasikan Eks Penjara Kalisosok Jadi Wisata Sejarah Kota Lama, Ini Alasannya
Vivian Bulwinkel adalah salah satu perawat yang lolos dari amukan perang Asia Timur Raya yang dikobarkan Jepang itu.
Ia bersama sejumlah awak dan penumpang kapal lainnyannya tertangkap dan dibawa ke Palembang.
Vivian Bulwinkel sendiri akhirnya bisa pulang ke kampung halamannya di Perth, Australia dan menyandang pangkat letnan kolonel.
Baca juga: Sejarah Kota Bandung dan Asal Mula Sebutan Paris Van Java
Ia meninggal pada usia 84 tahun dan menjadi salah satu saksi sejarah kekejaman perang.
Saat ini di Pantai Radji Mentok telah dibangun prasasti untuk mengenang para perawat yang gugur.
Bahkan sebelum masa pandemi, Kedutaan Besar Australia dan pihak keluarga korban rutin setiap tahunnya melakukan ziarah di Mentok Bangka Barat.
Peristiwa tenggelamnya kapal Vyner Brooke merupakan salah satu peristiwa bersejarah yang pernah terjadi di wilayah Mentok Bangka Barat.
Baca juga: Sejarah Kota Surabaya, dari Peperangan Raden Wijaya hingga Perkelahian Sura dan Baya